KOMPAS.com - Bulan Ramadhan adalah satu bulan yang paling dinantikan kedatangannya oleh umat Muslim di manapun.
Hal itu dikarenakan banyaknya amalan dan pahala yang bisa didapatkan.
Salah satu malam istimewa di bulan Ramadhan ialah malam Lailatul Qadar. Malam ini digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Kitab suci umat Islam, Al Quran, juga diturunkan pada malam Lailatul Qadar ini.
Baca juga: Iktikaf Saat Pandemi Corona Boleh Dilakukan di Rumah? Ini Pengertian dan Tata Caranya...
Lantas, seperti apa ciri-ciri datangnya malam Lailatul Qadar?
Menjawab perkara itu, Kompas.com menghubungi penceramah Ustaz Maulana.
Ustaz Maulana menjelaskan, ciri-ciri mengenai datangnya malam Lailatul Qadar telah disampaikan dalam sejumlah hadis.
Diriwayatkan dari Imam Muslim, "Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Imam Muslim, 762).
Kemudian, riwayat dari Ibnu Abbas, Rasullulah SAW bersabda:
"Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan yang begitu menghangatkan dan menenangkan." (HR. Al Baihaqi).
Tanda-tandanya antara lain:
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda:
"Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."
Ciri-ciri malam Lailatul Qadar adalah cahaya mentari teduh, cerah tak bersinar kuat keesokannya. Dasarnya dari hadis Ubay bin Ka'ab radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: