Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Data Center Tumbuh Pesat di Jakarta dan Batam

Kompas.com - 25/03/2024, 15:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan ekonomi digital yang stabil telah mendorong lonjakan investasi dalam infrastruktur digital di Indonesia.

Selain itu, penggunaan ponsel pintar dan layanan penyiaran yang luas telah menciptakan adanya kebutuhan untuk penyimpanan dan penyebaran data.

Guna menanggapi permintaan tersebut, semakin banyak pusat data (data center) yang didirikan di Indonesia, terutama di Jakarta dan sekitarnya serta wilayah Batam.

Baca juga: Masih Merajai, Data Center Serap 43 Persen Lahan Industri di Jabodetabek

Colliers Indonesia mencatat, di dalam negeri, lonjakan lalu lintas internet dan volume data tidak tertandingi.

Indikator kunci meliputi peningkatan minat pengguna sebesar 57 persen dan tingkat penetrasi internet sebesar 77 persen. 

Selain itu, ada kenaikan pengguna media sosial sebesar 60,4 persen dan peningkatan rata-rata waktu yang dihabiskan penggunaan ponsel sebesar 46 persen. 

Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, pertumbuhan berkelanjutan
sektor informasi, komunikasi, dan teknologi tetap menjadi pendorong utama permintaan data center di dalam negeri. 

“Hingga akhir tahun 2023, terdapat total 35 proyek pusat data, termasuk tipe hyperscale dan
collocation beroperasi di Jakarta dan sekitarnya, terutama di pusat kota. Kebutuhannya untuk melayani industri perbankan, jasa keuangan, dan asuransi,” ungkap Ferry.

Baca juga: Resmi Jadi KEK Digital, Ini 4 Kelebihan Nongsa untuk Investasi Properti

Namun dikatakan, terdapat tren yang mencolok yaitu pusat data hyperscale juga telah dikembangkan di daerah tepi luar Jakarta seperti Bekasi, Karawang, dan Bogor.

Perubahan ini didorong oleh kebutuhan akan fasilitas berukuran lebih besar dengan kapasitas daya yang lebih tinggi, serta keuntungan harga tanah yang lebih murah di luar kota.

“Selain itu, terdapat lima proyek pusat data hyperscale yang sedang dibangun di Batam, termasuk yang paling mencolok adalah Nongsa Digital Park. Total daya yang akan dihasilkan sebesar 221 MW, dan dijadwalkan rampung pada tahun 2024 atau 2025,” papar Ferry.

Proyek Nongsa Digital Park ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini, bertujuan untuk menjadi “jembatan digital” antara Indonesia dan Singapura, untuk mendorong aktivitas ekonomi digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com