Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Jokowi untuk Pengembang, Hati-hati Jangan Sampai Ambruk karena Utang

Kompas.com - 09/08/2023, 11:44 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada para pengembang properti untuk selalu berhati-hati dalam membangun dan mengelola hunian.

"Semuanya harus dikendalikan. Pengembang jangan hanya bangun, bangun, bangun, padahal backlock sudah enggak ada. Hati-hati mengenai hal ini. Kita tahu, tidak semua sektor properti di negara lain dapat bertahan," ujar Jokowi saat membuka Munas REI ke 17 di Sheraton Hotel, Jakarta, Kamis (9/8/2023).

Jokowi mengingatkan pentingnya kehati-hatian agar pengembang Indonesia tidak mengalami nasib seperti pengembang properti besar di China yang ambruk karena memiliki utang sebesar Rp 4.400 triliun atau setara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurut Jokowi, pengembang properti Indonesia memiliki peluang dan tantangan besar, seiring kebutuhan rumah yang juga sangat besar yakni 12,71 juta unit, sementara pertumbuhan kepala keluarga (KK) baru sekitar 700.000-800.000 per tahun. 

Baca juga: Ini Langkah Pemerintah Atasi Tingginya Backlog Rumah

Sebelumnya, Jokowi mengapresiasi para pengembang yang tergabung dalam asosiasi Real Estat Indonesia (REI) yang tetap tangguh dan kompetitif di tengah perlambatan ekonomi global.

Bahkan, selama kurun empat tahun sejak 2018-2022, sektor konstruksi dan real estat berkontribusi besar senilai Rp 2.300 triliun hingga Rp 2.800 triliun dan memberikan 16 persen sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional.

Selain itu, tenaga kerja yang terlibat dalam perputaran ekonomi yang diselenggarakan pengembang asosiasi REI ini sebanyak 13 juta-19 juta orang.

"Data-data inilah yang membuat kenapa banyak negara ingin men-drive ekonominya lewat usaha properti dan real estat. Karena berdampak pada 185 sektor lainnya. Tidak ada industri yang semasif ini selain real estat dan konstruksi," cetus Jokowi.

Dia pun menyebut industri yang terdampak dari pergerakan sektor properti ini mulai dari semen, bata, cat, furnitur, lampu, barang elektronik, peralatan rumah tangga, peralatan dapur, peralatan makan, peralatan masak hingga panci, sendok, dan garpu.

Baca juga: REI Luncurkan Helpdesk Perizinan, Mudahkan Pengusaha Sektor Properti

"Jangan lupa industri jasa juga ikut bergerak seperti tukang listrik, sedot WC, tukang kebun, tukang sampah, itu semua terlibat," imbuh Jokowi.

Pertumbuhan ekonomi Nasional juga terus bergerak positif sebesar 5,17 persen pada Kuartal II-2023. Angka di atas lima persen ini merupakan pertumbuhan yang terjadi selama tujuh kuartal berturut-turut.

Dan di antara negara yang tergabung dalam G-20, hanya Indonesia, India, dan China yang menunjukkan kinerja pertumbuhan ekonomi positif di atas lima persen.

"Negara lain, maaf saya tidak bisa sebutkan. Nanti ada yang tersinggung," cetus Jokowi.

Daya saing naik 10 peringkat

Kemudian Jokowi juga menyinggkung soal daya saing atau competitiveness Indonesia yang naik sepuluh peringkat menjadi urutan ke 34 dari posisi sebelumnya 44.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com