Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Masalah Tata Ruang Akibat Gempa, Ini yang Dilakukan REI Sulteng

Kompas.com - 13/07/2023, 19:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku usaha properti di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menghadapi sejumlah kendala penyediaan perumahan dan problem tata ruang pasca terjadinya musibah gempa dan tsunami di tahun 2018 lampau.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Sulteng, Muhammad Rizal mengatakan pelaku usaha properti menghadapi tantangan berat karena terjadinya gempa dan tsunami Kota Palu terutama terkait kendala perizinan dan tata ruang.

“Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, bersama Badan Diklat DPP REI kami menyelenggarakan diklat yang diikuti 90 developer anggota REI Sulteng," papar ujar Muhammad dalam pelaksanaan Diklat REI Sulteng, Kamis (12/7/2023).

Baca juga: REI Suarakan Pembentukan Kementerian yang Fokus Tangani Perumahan

Diklat ini berlangsung atas kerjasama REI dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan REI serta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Dikatakan, upaya peningkatan kualitas SDM pengembang merupakan program berkelanjutan bagi anggota REI untuk menciptakan pengembang yang berkualitas.

Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM pengembang merupakan salah satu keuntungan menjadi anggota asosiasi REI.

"Jadi, bergabung di organisasi REI bukan hanya untuk memenuhi syarat mengisi data di aplikasi Sistem Registrasi Pengembang (Sireng) saja," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Badan Diklat REI MR Priyanto mengaku selama dua tahun terakhir pelaku usaha properti terdampak oleh pandemi Covid-19 yang memicu penurunan penjualan rumah.

Baca juga: Harga Rumah Subsidi Tak Kunjung Naik, REI Kaltim: Ini Proyek Sosial

Karena itu, harus ada upaya dari para pengembang untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan menerapkan sejumlah target.

Menurut Priyanto, ada tiga komponen yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja SDM perusahaan. Pertama, menumbuhkan motivasi kerja. Kedua, meningkatkan peluang. Ketiga, mengasah kemampuan atau keterampilan SDM perusahaan.

"Peningkatan kemampuan bisa melalui kegiatan pelatihan seperti ini. Kemudian peluang bermunculan, misalnya, peluang dari sisi pembiayaan perbankan atau peluang karena masih adanya backlog perumahan dan peluang kemudahan perizinan,” jelas Priyanto.

Realisasi KPR

Di kesempatan yang sama, Deputy Support Manager Regional Office V Bank BTN Fachry menyatakan realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi di Provinsi Sulteng sepanjang tahun 2022 mencapai 2.800 unit.

"Hampir seluruhnya berasal dari perumahan milik anggota REI Sulteng. Hal ini karena REI adalah satu-satunya asosiasi pengembang perumahan yang ada di Sulteng," papar Fachry.

 

Diungkapkan, Bank BTN memiliki kemampuan penyerapan KPR bersubsidi sebanyak 200 ribu unit per tahun. Sedangkan kapasitas penyaluran KPR non subsidi per tahun yaitu sebesar 60 ribu hingga 70 ribu unit rumah.

"Itu artinya peluang untuk meningkatkan volume produksi pembangunan rumah di Sulteng masih sangat besar. Ini merupakan bagian dari upaya kita memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat," lanjut Fachry.

Ia juga mengajak agar pengembang anggota REI Sulteng untuk dapat meningkatkan kerja sama pembiayaan di Bank BTN.

"Kami mengimbau teman-teman developer untuk kembali ke ‘istri lama’ yakni Bank BTN. Mungkin ada kekurangan kami, tapi kembali lah ke istri lama dan kami berjanji akan senantiasa berbenah diri," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com