Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah Telak dari Vietnam, Indonesia Cuma Punya 1,4 Juta Insinyur

Kompas.com - 04/08/2023, 13:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bambang Goeritno mengungkapkan betapa terkejut dirinya ketika mengetahui fakta jumlah insinyur di Vietnam lebih banyak ketimbang Indonesia.

Bambang bercerita, dirinya mengetahui hal itu kala mendatangi acara konferensi di Bangkok, Thailand.

Vietnam yang berpopulasi 100 juta, kini memiliki 4 juta-5 juta insinyur. Padahal, Vietnam selama 30 tahun dilanda perang terus-menerus dan baru selesai hampir tahun 2000 ini.

"Penduduknya (Vietnam) sekarang sudah 100 juta, insinyurnya sudah 4-5 juta orang. Nah, Indonesia 273 juta penduduk, insinyurnya cuma 1,4 juta," terang Bambang dalam media gathering di Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Maka dari itu, hal ini tidak mungkin Indonesia dapat mengejar Vietnam tanpa dibarengi dengan jumlah insinyur yang berlipat ganda.

Menurut Bambang, dari jumlah insinyur Indonesia saja kurang dibandingkan Vietnam, apalagi dari segi kualitas.

Oleh karenanya, hal merupakan suatu pekerjaan besar bagi PII maupun pembina insinyur bahwa ada hubungan yang erat sekali antara jumlah penduduk dengan insinyur.

Baca juga: 22 Persen Insinyur Perusahaan Konstruksi Tripatra adalah Perempuan

"Tidak bisa juga, wah enggak perlu jumlah penduduk (dihitung) dengan keinsinyuran, kalau memang membangun, kalau orangnya hebat-hebat kan bisa, enggak bisa, wilayah kita tuh begitu luas ya," katanya.

Bambang mencontohkan, apabila terdapat pembangunan di Sulawesi, maka harus melahirkan insinyur dari wilayah tersebut, bukan mendatangkannya dari daerah lain seperti di Pulau Jawa.

"Kalau ada proyek disini saja sudah kacau. Jadi, number is important (angka sangat penting), kemudian kualitas juga penting. Namun, juga harus didukung dengan inovasi," tutup Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com