Lagi, 50 Insinyur Muda Terjun ke Cianjur Dampingi Warga Bangun RTG

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 50 insinyur muda pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali dikirimkan untuk membantu dan memberikan pendampingan teknis kepada masyarakat di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat (Jabar), tentang pentingnya pembangunan rumah tahan gempa (RTG).

Sebelumnya, mereka juga telah mengikuti pelatihan pendampingan teknis rehabilitasi dan rekontruksi pasca-gempa.

Sehingga, diharapkan bersama pemerintah daerah, TNI/Polri dan masyarakat bisa membangun rumah tahan gempa, layak, dan nyaman.

"Kami mengirimkan kembali 50 insinyur muda untuk mendampingi masyarakat membangun RTH di Cianjur, Jabar,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Perumahan Kementerian PUPR M Hidayat  dalam rilisnya, Juat (24/2/2023).

Hidayat mengatakan, 50 insinyur muda tersebut akan bertugas selama dua bulan ke depan. Mereka juga akan bertemu para insinyur muda yang telah dikirimkan sebelumnya ke Cianjur.

Baca juga: 50 Insinyur Muda Kembali Diterjunkan untuk Proyek RISHA Cianjur

Jadi, ada transfer pengetahuan dan pemahaman mengenai lokasi penanganan pasca bencana dan kondisi lapangan.

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah menerjukan tim pendamping insinyur muda tahap I sebanyak 50 orang dari Ditjen Cipta Karya dan Ditjen Perumahan yang bertugas sejak Januari hingga Februari 2023.

Untuk tahap II, Kementerian PUPR juga telah mengirimkan 50 orang insinyur muda dari perwakilan dari Ditjen Bina Marga (20 orang), Ditjen Cipta Karya, Ditjen Sumber Daya Air (SDA), dan Ditjen Bina Konstruksi masing-masing 10 orang.

Kali ini, jumlah tim pendamping insinyur muda pada tahap III berjumlah 50 orang yang berasal dari Ditjen SDA (20 orang) Ditjen Bina marga (15 orang) Ditjen Cipta Karya (10 orang), dan Ditjen Bina Konstruksi (5 orang).

Adapun lokasi pendampingan para insinyur muda Kementerian PUPR ini mengikuti lokasi yang sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan Penetapan Lokasi Penanganan Pasca Gempa yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah setempat.

Mereka juga akan didampingi mentor dalam proses pembangunan RTG yang menggunakan teknologi Domus dan Rumbako.