Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Ini Teknologi yang Digunakan Mempercepat Infrastruktur

Kompas.com - 28/10/2021, 09:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan inovasi dan pemanfaatan teknologi di bidang konstruksi guna mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk menjadi lebih cepat, akurat, efisien dan lebih berkualitas.

“Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang,” kata Basuki dalam keterangannya, Rabu (27/10/2021).

Di bidang sumber daya air Kementerian PUPR telah menerapkan beberapa teknologi yaitu Drip Irrigation dan Big Gun Sprinkler yang merupakan bentuk inovasi dalam sistem penyediaan air baku mandiri dan sistem irigasi untuk kawasan yang relatif sulit air.

Baca juga: Mengenal VCM, Teknologi Konstruksi Jalan Tol Ramah Lingkungan

Dengan teknologi tersebut air dapat dimanfaatkan secara efisien untuk mendukung produksi pertanian yang lebih optimal.

Teknologi ini telah digunakan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Sumatera Utara dalam rangka pengembangan Food Estate.

Di bidang konektivitas tengah dikembangkan Multi Lane Free Flow (MLFF) yakni teknologi untuk meningkatkan layanan jalan tol antara lain dengan sistem transaksi tol nirsentuh.

Sistem MLFF merupakan kelanjutan dari proses elektronifikasi yang sudah berlangsung sejak 2017 silam dan akan diterapkan secara bertahap mulai 2021 ini (pengurangan gerbang tol, registrasi pengguna kendaraan, hingga penghapusan gerbang tol).

Di bidang permukiman di antaranya teknologi Waste to Energy (W2R) yang merupakan teknologi pengolahan sampah dengan insinerator untuk mengonversi material padat menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.

Baca juga: Teknologi Lighting Jembatan Sei Alalak, Fokus Terangi Pylon

Saat ini sedang dikembangkan di Balikpapan, (Kaltim), Suwung (Badung, Bali) dan Banjar Bakula (Kalsel).

Di bidang perumahan di antaranya rumah susun Pracetak Modular yang sudah digunakan di pembangunan Rusun ITB Jatinangor.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja mengatakan Kementerian PUPR juga terus mendorong inovasi yang memberikan nilai tambah dan sisi lain yang lebih humanis pada setiap infrastruktur yang dibangun.

“Salah satunya contoh inovasi yang telah dilakukan yakni pembangunan Jembatan Youtefa di Jayapura. Jembatan ini memiliki nilai inovasi sebagai jembatan pelengkung baja terpanjang di Papua dengan bentang 1,6 kilometer," kata Endra.

Baca juga: Pentingnya Lokalisasi Digital, Pengembangan Teknologi Berbasis Daerah

Material pelengkung yang dibangun oleh anak bangsa di 11 PT PAL dibawa sejauh 1.000 kilometer dari Surabaya lewat laut menuju Jayapura, untuk kemudian dirakit secara on-site dengan sangat presisi.

Sementara itu Pejabat Fungsional Perekayasa Ahli Utama Arie Setiadi Moerwanto mengatakan inovasi dan teknologi yang telah dikembangkan ini juga harus didukung oleh pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com