Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Gunakan Teknologi GSM-R Standar UIC

Kompas.com - 25/09/2021, 20:04 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus mempercepat progres konstruksi dan persiapan operation maintenance Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Termasuk di antaranya menyiapkan sistem persinyalan yang menjadi salah satu kunci
safety operation.

Manager Technical Design KCIC Indra Yulianto menyebutkan untuk persinyalan KCJB akan menggunakan teknologi Global System Mobile-Railway (GSM-R) sebagai teknologi transmisi data (train control data), mengadopsi teknologi yang dipakai di China Railway.

China Railway saat ini menggunakan sistem persinyalan CTCS-2 dan CTCS-3/GSMR untuk mendukung pengoperasian jalur kereta cepat sepanjang 37.900 kilometer.

Baca juga: Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Masih Dihitung

CTCS-2 digunakan untuk mendukung pengoperasian KCJB dengan kecepatan maksimum 300 kilometer per jam dan CTCS-3/GSM-R dengan kecepatan maksimum 350 kilometer per jam.

"Teknologi ini ini dipilih karena GSM-R sudah proven dari sisi keselamatan dan dioperasikan banyak operator kereta cepat di dunia, di negara-negara Eropa, China, Arab Saudi, dan Maroko," kata Indra dalam keterangan yang dikutip Kompas.com, Sabtu (25/9/2021). 

Indra menjelaskan teknologi ini juga termasuk stabil dan sudah terstandarisasi oleh International Union of Railways (IUR) atau Uni Kereta Api Internasional.

Ini artinya, teknologi CTCS-3/GSM-R masih akan diandalkan oleh sebagian besar operator Kereta Api Cepat di dunia dalam masa sekarang dan yang akan datang.

"Teknologi GSM-R ini adalah yang paling mapan dan sudah terbukti dari berbagai sisi untuk digunakan pada kereta cepat. Terutama dari sisi keamanan. Teknologi ini stabil, dari sisi proteksi terhadap interferensi frekuensi," jelasnya. 

Adapun teknologi lainnya yang berbasiskan Long Term Evolution (LTE), sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Baca juga: Progres 78,65 Persen, Kereta Cepat Jakarta Bandung Diuji Coba November 2022

China Railway baru melakukan tahapan pengembangan teknologi LTE untuk mendukung pengoperasian kereta cepat.

"Untuk sampai dengan tahapan implementasi masih membutuhkan waktu yang cukup lama serta biaya yang sangat besar untuk proses migrasi dari GSM-R ke LTE-R atau 5G-R," jelasnya.

Indra menuturkan selain penggunaan frekuensi GSM-R, KCJB dilengkapi dengan backup system dalam teknologi kontrol sistem perkeretaapian.

Backup system ini disiapkan untuk mengantisipasi apabila terjadi gangguan persinyalan pada frekuensi GSM-R.

Pada saat persinyalan “turun” ke backup system, konsekuensinya adalah kecepatan jelajah maksimum kereta akan berkurang dari 350 kilometer per jam menjadi 300 kilometer per jam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com