Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya KCJB, Ini Proyek Kereta Cepat Dunia yang Biayanya Membengkak

Kompas.com - 02/09/2021, 18:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Biaya proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung membengkak atau mengalami cost overrun (kelebihan biaya) menjadi 8 miliar dolar AS atau setara Rp 114,24 triliun.

Dengan estimasi tersebut artinya terdapat kenaikan sebesar 1,9 miliar dolar AS atau setara Rp 27,09 triliun dari rencana awal pembangunan KCJB sebesar Rp 6,07 miliar dolar AS ekuivalen Rp 86,5 triliun.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT KAI (Persero) Salusra Wijaya mengatakan bahwa cost overrun tidak hanya terjadi pada proyek kereta cepat di Indonesia.

Menurutnya cost overrun juga terjadi di hampir seluruh proyek kereta cepat di berbagai negara. 

Baca juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Membengkak Jadi Rp 114 Triliun

"Cost overrun sering terjadi pada proyek kereta cepat yang sifatnya kompleks karena penganggaran awal yang optimis, kegagalan tata kelola manajemen proyek dan penundaan pembebasan lahan," kata Salusra dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR di Rabu (01/09/21).

Berdasarkan riset yang dilakukannya berikut beberapa daftar proyek kereta cepat di berbagai negara yang mengalami cost overrun:

1. Proyek kereta cepat Guangzhou-Shenzen-Hongkong Expres Rail Link (XRL), China

Proyek kereta cepat ini memiliki total investasi awal sebesar 10,7 miliar dolar AS atau setara Rp 152,4 triliun dengan panjang rute 142 kilometer.

Adapun pengeluaran modal/Capital expenditure (Capex) per kilometernya sebesar 70 juta dolar AS atau sekitar Rp 997 miliar

Proyek ini mengalami cost overrun sebesar 2,5 miliar dolar AS ekuivalen Rp 35,6 triliun dengan pembiayaan proyek berasal dari anggaran pemerintah.

2. Kereta Cepat Taiwan

Kereta cepat di Taiwan memiliki total investasi awal sebesar 18 miliar dolar AS atau Rp 256,5 triliun.

Panjang rute proyek ini adalah 345 kilometer dengan pengeluaran modal/Capital expenditure (Capex) per kilometernya sebesar 50 juta dolar AS atau Rp 712 miliar.

Proyek tersebut juga mengalami cost overrun mencapai 1,7 miliar dolar AS atau Rp 24,2 triliun.

Adapun pembiayaan proyek berasal dari konsorsium perusahaan Taiwan yang dilakukan melalui Kerja Sama Badan Usaha dan Pemerintah (KPBU) dan juga pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com