JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur tiram kini semakin populer di Indonesia. Pasalnya, sudah banyak petani yang membudidayakan jamur tiram.
Investasi murah dengan hasil yang menjanjikan membuat jamur tiram dijadikan lahan bisnis utama. Para pelaku budidaya pun tidak perlu repot membuat bibit sendiri, karena sekarang bibit jamur tiram sudah dikemas dalam bentuk baglog.
Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, yang diperbarui pada Kamis (18/8/202), jamur tiram identik dengan bentuknya yang putih, lebar, tumbuh bergerombol seperti payung, dan bentuknya yang menyerupai cangkang tiram.
Baca juga: Manfaat Jamur Jakaba untuk Tanaman dan Cara Pengaplikasiannya
Jamur tiram sangat mudah ditemukan. Oleh karena itu, tak jarang masyarakat membudidayakan jamur tiram ini karena banyak peminatnya.
Untuk Anda yang tertarik untuk panen jamur tiram sendiri, berikut cara menanam jamur tiram di rumah untuk pemula.
Ada banyak jenis jamur tiram, mulai dari jamur tiram abu-abu, tiram putih, cokelat, dan emas. Setiap jenis jamur tiram ini memiliki keunikannya masing-masing.
Namun, salah satu jamur tiram yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah jamur tiram putih. Kebutuhan akan jamur tiram ini selalu tinggi karena disukai oleh hampir semua kalangan.
Baca juga: 7 Tips Budidaya Jamur Tiram di Rumah agar Tumbuh Subur
Untuk pemula yang igin memulai budidaya jamur tiram, biasanya memulai budidaya dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah.
Kumbung atau rumah jamur merupakan tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan atau ruangan yang diisi dengan rak-rak untuk meletakkan baglog.
Ruangan ini harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembapan.