Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 18/08/2022, 20:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi jamur tiram, ilustrasi baglog.SHUTTERSTOCK / I Fans Ilustrasi jamur tiram, ilustrasi baglog.

Kumbung biasanya terbuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa dibuat dari papan, sementara atapnya dapat menggunakan genteng.

Dianjurkan untuk tidak menggunakan atap asbes atau seng, karena akan mendatangkan panas. Adapun pada bagian lantainya tetap menggunakan tanah, agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.

Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog.

Baca juga: Mengenal Baglog yang Digunakan dalam Budidaya Jamur Tiram

Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Posisi rak diletakkan berjajar dan antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan. 

Sebelum mamasukkan baglog ke dalam kumbung, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, Anda harus membersihkan kumbung dan rak-rak dari kotoran. Kemudian, lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung, diamkan selama dua hari sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.

Terakhir, saat bau sudah hilang, Anda bisa masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan.

Baca juga: Cara Membuat Baglog untuk Budidaya Jamur Tiram di Rumah

Faktor penting yang harus dijaga di dalam kumbung yakni kelembapan dan suhunya. Kesesuaian kelembapan dan suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan jamur.

Rangka kumbung dapat dibuat dari kayu dan bambu, sementara dindingnya terbuat dari anyaman bambu atau papan. Berikan teduhan dari genteng agar suhu di dalam tetap sejuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com