Karena jamur tiram merupakan jamur kayu, sehingga bahan utama dari baglog adalah serbuk gergaji. Baglog dibungkus plastik berbentuk silender, yang dimana salah satu ujungnya diberi lubang.
Baca juga: Cara Budidaya Jamur Tiram Pakai Serbuk Gergaji, Mudah dan Sederhana
Di lubang inilah jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar. Pada budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog sendiri.
Namun demikian, bagi pemula, biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Dengan demikian, petani bisa fokus hanya menjalankan usaha budidaya saja tanpa harus membuat baglog sendiri.
Apabila tidak punya autoclave, pakailah drum besar yang berkapasitas 50 baglog. Kemudian, panaskan drum di atas kompor minyak.
Lama proses sterilisasi sekitar 8 jam, setelah itu biarkan baglog sampai dingin. Jangan lupa matikan kompor atau turunkan suhu autoclave secara bertahap.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membeli baglog, antara lain sebagai berikut.
Biasanya baglog menggunakan plastik bening bediameter 12 cm dan panjang sekitar 30 cm. Berat per baglog 1,3 kilogram, ada yang sangat besar sampai 2 kilogram.
Yang penting adalah jangan beli baglog yang terlalu ringan.
Tanyakan kepada penjual terkait serbuk gergaji yang digunakan sebagai bahan baglog. Makin padat makin bagus.
Baca juga: Cara Budidaya Tanaman Porang dari Bibit hingga Panen
Penjual profesional bisanya menggunakan alat pemadat, sedangkan penjual pemula kecil kecilan biasanya ditusuk-tusuk denga kayu dan sejenisnya.
Perhatikan juga jenis bahan serbuk gergaji untuk baglog. Semakin keras jenis kayunya, makin bagus.
Biasanya yang dipakai pembibit adalah kayu sengon, kayu mahoni, kayu kampung dan kayu kembang.
Hal lain adalah apakah bibit F2 dibuat sendiri atau beli dahulu. Sebaiknya membeli dari pembibit yang membuat sendiri bibit F2, bukan dari orang lain.