Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Jamur Tiram Pakai Serbuk Gergaji, Mudah dan Sederhana

Kompas.com - 07/03/2022, 08:54 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya jamur tiram adalah salah satu jenis budidaya di bidang agribisnis yang banyak dilirik. Hal ini seiring dengan popularitas jamur tiram yang digemari masyarakat.

Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (7/3/2022), jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang memiliki kandungan banyak vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Jamur ini pun merupakan sumber makanan sehat yang organik dan tanpa mengandung pestisida.

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) relatif dapat dibudidayakan di semua lokasi, baik dataran tinggi atau dataran rendah.

Baca juga: Simak, Cara Budidaya Jamur Tiram untuk Pemula

Ilustrasi jamur tiram.FREEPIK/AZERBAIJAN_STOCKERS Ilustrasi jamur tiram.

Umumnya dalam budidaya jamur tiram dilakukan dengan media baglog dengan bahan utama serbuk kayu.

Namun, seiring dengan semakin meningkatnya permintaan produksi, ada media tanam alternatif lain yang relatif lebih mudah ditemukan dan dengan harga murah.

Salah satu bahan yang bisa digunakan sebagai alternatif pengganti serbuk kayu adalah serbuk gergaji, yang memiliki struktur dan kandungan yang tidak jauh berbeda dengan serbuk kayu.

Jika Anda tertarik untuk mulai menekuni budidaya jamur tiram, berikut cara budidaya jamur tiram dengan serbuk gergaji yang sederhana dan mudah.

Baca juga: Tertarik Budidaya Cabai dalam Polybag? Berikut Ini Caranya

1. Persiapan media tanam

Umumnya media tanam dalam budidaya jamur dikenal dengan istilah baglog. Tahapan pembuatan media menggunakan serbuk kayu juga secara teknis tidak jauh berbeda, hanya serbuk kayu yang biasa dipakai digantikan dengan serbuk gergaji.

Secara lengkap tahapannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Pertama, siapkan bahan media tanam dengan komposisi serbuk gergaji (70-80 persen), bekatul (10-15 persen), kapur (1-2 persen) dan biji-bijian (2-5 persen).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com