Selain menentukan keberhasilan budidaya, perawatan dan pemeliharaan intensif akan dapat menentukan kualitas hasil panen. Harus diperhatikan pula ketepatan perawatan dan pemeliharaan agar mendongkrak hasil panen.
Adapun hal wajib dilakukan pembudidaya demi menjaga kualitas dan kuantitas hasil budidaya jamur tiram antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Aquaponik, Budidaya Ikan dan Tanaman Hidroponik di Lahan Terbatas
Penyiraman dilakukan minimal dua kali dalam sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan menggunakan selang yang pada bagian ujungnya di beri nozzle.
Penyiraman dilakukan dengan menyiramkan pada bagian lantai dan atap. Penyiraman harus rutin dilakukan untuk menjaga suhu dan kelembapan di dalam kumbung.
Ketika cuaca panas, maka sebaiknya penyiraman intentitasnya dapat dilakukan dengan cara ditambah frekuensinya.
Pengendalian HPT dilakukan secara manual, yakni dengan cara membunuh hama yang muncul pada baglog. Sebab dalam budidaya jamur tidak diperkenankan menggunakan pestisida.
Baca juga: Simak, Cara Budidaya Ikan Cupang
Oleh sebab itu, pengendalian secara preventif merupakan metode yang paling tepat.
Apabila permukaan baglog yang digunakan telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam satu hingga dua minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7 hingga 0,8 kg.
Setelah itu baglog dapat dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos. Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang telah terlihat meruncing, namun tudungnya belum pecah, dan warnanya masih putih bersih.