JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat ikan cupang diakui mudah, namun banyak yang harus diperhatikan, mulai dari pemberian makan, wadah yang digunakan, hingga bagaimana mengembangbiakannya atau budidaya ikan cupang.
Ikan cupang memiliki berbagai spesies, yakni ikan cupang hias dan ikan cupang petarung.
Diakui oleh Ogy Mahendra, pengusaha ikan cupang dengan merek Diggy Betta, merawat ikan cupang petarung lebih sulit daripada merawat ikan cupang hias.
Baca juga: Jenis-jenis Ikan Cupang yang Perlu Diketahui Sebelum Mengoleksi
"Ikan cupang petarung lebih sulit dirawat daripada ikan cupang hias," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/11/2020).
Ogy beserta dua kawannya, yakni Diky dan Iwan biasanya mengganti air 3 hari sekali untuk meminimalisir adanya penyakit yang ditimbulkan dari makanan sisa atau kotoran ikan.
"Kami menyimpannya di potongan botol air mineral kemasan 1 liter (hanya dipotong seperempat botol) untuk ikan yang masih bahanan (2-3 bulan) dan toples yang berukuran 2 liter untuk ikan yang sudah terhitung dewasa (umur 3-5 bulan)," ujar Ogy.
Uniknya, untuk bisa dikawinkan ikan cupang ini harus melalui tahapan bertarung terlebih dahulu hingga si betina takluk dan bisa bertelur. Biasanya ekor si betina akan sobek karena kalah pertarungan tersebut.
Baca juga: Tak Harus Cupang, 5 Ikan Hias Cantik Ini Juga Cocok Dipelihara
Setelahnya si jantan akan membuat sarang yang disebut Bubble Nets untuk menaruh telur yang dimuntahkan oleh si betina.
Kemudian, setelah betina mengeluarkan seluruh telurnya, maka si betina harus dikeluarkan dari tempat tersebut.
Biasanya si betina akan menjauh dari bubble nets kemudian si jantan yang akan menjaga telur sampai menetas.