Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kompas.com - 29/03/2024, 08:51 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Penulis: VOA Indonesia

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Kekerasan geng telah membunuh lebih dari 1.500 orang di Haiti sepanjang tahun ini.

Hal itu dikemukakan oleh Komisaris tinggi PBB urusan HAM, Volker Türk, pada Kamis (28/3/2024).

PBB juga menyesalkan aliran senjata yang terus mengalir ke negara di Kepulauan Karibia itu.

Baca juga: Warga Haiti Mati-matian Bela Lingkungannya dari Gempuran Geng

PBB menggambarkan situasi di negara yang dilanda kekacauan itu “sangat buruk.”

“Mengejutkan sekali bahwa meskipun situasi di lapangan mengerikan, senjata masih mengalir masuk,” kata Volker Türk.

“Saya menyerukan penerapan embargo senjata yang lebih efektif,” tambahnya.

PBB mengatakan puluhan orang telah digantung oleh apa yang disebut sebagai brigade bela diri tahun ini.

Banyak di antara anggota geng adalah pelaku kejahatan, 4.000 di antaranya telah melarikan diri dari dua penjara terbesar di Haiti.

“Semua praktik ini keterlaluan dan harus dihentikan sama sekali,” kata Türk.

PBB mengatakan perang antargeng telah meningkat dalam beberapa pekan ini karena kelompok-kelompok bersenjata terlibat dalam gelombang serangan baru, termasuk penyerbuan terhadap kantor-kantor polisi dan bandara internasional.

PM Ariel Henry mengumumkan pengunduran dirinya pada 11 Maret. Ia meninggalkan Haiti dan kini berada di teritori AS, Puerto Rico. Geng-geng menghalanginya kembali ke Haiti.

Sebuah dewan kepresidenan transisi yang akan bertanggung jawab memilih perdana menteri baru mengeluarkan pernyataan resmi pertamanya hari Rabu (27/3/2024), berisikan janji untuk memulihkan “ketertiban umum dan demokrasi” di Haiti.

Baca juga: Hampir Separuh Penduduk Haiti Mengalami Kelaparan

“Kami bertekad untuk menghilangkan penderitaan rakyat Haiti, yang terlalu lama terperangkap antara pemerintahan yang buruk, kekerasan berbagai jenis dan pengabaian terhadap perspektif dan kebutuhan mereka,” kata dewan itu.

Para anggota dewan mengatakan bahwa begitu mereka resmi dilantik, mereka akan membantu mengembalikan Haiti ke jalur legitimasi, stabilitas dan martabat demokrasi.

Laporan PBB mendokumentasikan 4.451 pembunuhan tahun lalu dan 1.554 pembunuhan hingga 22 Maret tahun ini.

PBB mengatakan sebagian dari pembunuhan itu terjadi di rumah-rumah warga karena adanya dugaan warga sipil yang mendukung polisi atau geng lawan, atau di jalan-jalan yang ramai karena terperangkap baku tembak atau korban penembak jitu.

Seorang korban adalah bayi berusia tiga bulan.

Selain itu, kantor HAM PBB mengatakan dengan kurangnya keamanan di Haiti, 528 orang yang dicurigai terkait dengan geng-geng digantung oleh brigade-brigade bersenjata pada tahun lalu dan 59 lainnya tahun ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com