Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Haiti Mati-matian Bela Lingkungannya dari Gempuran Geng

Kompas.com - 25/03/2024, 18:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Sky News

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Di Haiti, penduduknya kini berusaha mati-matian untuk membela lingkungannya dari gempuran geng atau kelompok bersenjata.

Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, penduduk setempat yang melakukan perlawanan bersedia memberikan hati dan jiwa mereka demi kebebasan lingkungan, dan kebebasan negara ini.

Mengutip Sky News pada Senin (25/3/2024), Stuart Ramsay dari Sky News adalah salah satu dari sedikit jurnalis internasional yang berhasil mencapai kota Port-au-Prince, ibu kota Haiti.

Baca juga: Hampir Separuh Penduduk Haiti Mengalami Kelaparan

"Bagi kami, setiap hari di Port-au-Prince dimulai dengan laporan situasi mengenai pecahnya pertempuran terkini di ibu kota yang terkepung ini," ujarnya.

Untuk lokasi kerusuhan banyak terjadi di dekat istana kepresidenan dan gedung-gedung pemerintah di pusat kota.

Tetapi pada kenyataannya lokasi kerusuhan di Haiti bisa berada di mana saja. "Tidak ada tempat yang aman," kata Stuart Ramsay.

"Setiap hari saat kami berkendara keliling kota, kami melihat mayat di jalan. Mobil, sepeda motor, dan bus tidak berhenti, dan orang-orang terus berjalan," terang dia.

Keluarga sering kali tidak mengambil kembali orang yang mereka cintai karena mereka tidak punya uang untuk membayar biaya pemakaman.

Harapan mereka adalah LSM atau pegawai pemerintah yang lewat akan mengambil jenazah tersebut.

Jurnalis Sky News juga melaporkan mengenai keadaan mengerikan di Haiti. Tidak ada yang tahu alasan pembunuhan misterius oleh para geng.

"Di jalan, seorang pria dan seorang wanita yang mengendarai sepeda motor ditembak. Wanita itu masih memegang sekantung beras di tangannya," tuturnya.

Setiap hari, para pengemudi berebut posisi di jalan yang kumuh dan sempit. "Namun saat jalanan sepi, secara naluriah Anda tahu bahwa Anda berada di tempat yang berbahaya," katanya.

Baca juga: Imbas Kekacauan di Haiti, 33.000 Warga Mengungsi

Maka tak heran jika ibu kota Haiti tidak hanya terputus dari negara lain, tetapi juga terputus dari seluruh dunia.

"Ini adalah pengepungan dari dalam, dan semua orang adalah tawanan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com