Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Ini Dikecam Warganet karena Tarik Rp 330.000 Per Karyawan untuk Bukber

Kompas.com - 25/03/2024, 17:44 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan di "Negeri Jiran" baru-baru ini ramai diperbincangkan oleh warganet Malaysia karena meminta para karyawannya membayar 100 ringgit (sekitar Rp 330.000) per orang untuk acara berbuka puasa bersama.

Selama bulan suci Ramadhan, orang-orang memang tidak jarang mengadakan pertemuan khusus antara keluarga, teman, atau bahkan kolega kerja untuk berbuka puasa bersama.

Namun, bagaimana jika acara buka puasa bersama tersebut mengharuskan para karyawan mengeluarkan uang sendiri?

Baca juga: Ngamuk di Kuil, Pria Ini Tewas Usai Dadanya Tertusuk Kepala Patung

Itulah yang terjadi pada seorang pria Malaysia di tempat kerjanya.

Lewat akun @iqmalxxx, pria tersebut di media sosial X, mengungkapkan bahwa acara buka puasa bersama di tempat kerjanya mengharuskan para karyawan membayar lebih dari 100 ringgot per orang. 

"Saya tidak mengerti budaya buka puasa bersama departemen tetapi menggunakan uang kami sendiri. Mengapa saya harus membayar RM100+ hanya untuk berbuka puasa dengan orang-orang yang iri dengan saya?" ungkapnya pada Rabu (20/3/2024).

Sebagaimana diberitakan World of Buzz, posting itu viral di Malaysia. Unggahan tersebut telah mendapatkan lebih dari 10.000 like dan lebih dari 5.300 kali dibagikan ulang.

Bahkan, pemilik akun @iqmalxxx pun terkejut dengan viralnya unggahan tersebut.

Dalam situasi itu, ia pun mengambil kesempatan untuk memberikan masukan kepada para pemberi kerja di luar sana agar tidak meminta uang dari karyawan untuk acara-acara seperti itu.

"Atasan, jika Anda melihat tweet ini, saya tidak menentang ide untuk meningkatkan hubungan di dalam tim, namun kontribusi uang dari tim harus menjadi aspek terakhir yang harus Anda pertimbangkan...," ungkapnya.

"Acara-acara tim harus disponsori sepenuhnya oleh manajemen yang lebih tinggi atau ada alokasi dana yang disediakan. Terima kasih," saran pria Malaysia itu.

Baca juga: Mengeluh Suara Serak, Pria Ini Kaget Ada Lintah di Tenggorokan, dari Mana Asalnya?

Tanggapan warganet Malaysia

Dalam balasan pada postingan tersebut, banyak orang Malaysia yang setuju dengan @iqmalxxx dan menimpali dengan pendapat mereka.

Salah satu komentator mengatakan, jika itu adalah acara perusahaan atau acara kerja, itu harus selalu berasal dari anggaran perusahaan. 

Sementara itu, komentator lain mengatakan, hal-hal yang terjadi di kantor harus tetap berada di kantor dan berbagi pengalaman mereka tentang rekan kerja yang tidak menyapa saat bertemu di luar kantor.

Selain itu, salah satu pemberi komentar mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengalami situasi seperti ini selama 15 tahun bekerja, karena semua acara buka puasa di kantor disponsori oleh perusahaan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com