Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Ragukan ISIS Bertanggung Jawab atas Penembakan Konser Moskwa, lalu Siapa Pelakunya?

Kompas.com - 25/03/2024, 14:48 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Senin (25/3/2024) meragukan pernyataan Amerika Serikat (AS) yang meyakini bahwa ISIS bertanggung jawab atas penembakan konser Mokswa pada Jumat (22/3/2024).

Serangan senjata di Balai Kota Crocus tersebut diketahui menewaskan 137 orang dan melukai 182 orang. Serangan itu menjadi serangan paling mematikan di dalam Rusia selama dua dekade terakhir.

Empat orang pria menyerbu masuk ke gedung konser, lalu menghujani penonton dengan peluru sesaat sebelum grup rock era Soviet, Picnic, tampil membawakan lagu hit mereka "Afraid of Nothing".

Baca juga: Rusia Jatuhkan Dakwaan Terorisme ke 4 Terdakwa Penembakan Konser Moskwa

ISIS sebelumnya telah mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok itu juga telah merilis apa yang mereka katakan sebagai rekaman dari penembakan konser Moskwa.

AS kemudian sercara terbuka meyakini kaim tersebut. para pejabat AS mengatakan, mereka telah memperingatkan Rusia melalui informasi intelijen mengenai serangan yang akan terjadi pada awal bulan ini.

Namun, Presiden Vladimir Putin belum secara terbuka menyebut kelompok ISIS terkait dengan para penyerang, yang menurutnya telah mencoba melarikan diri ke Ukraina.

Putin menyebutkan, beberapa orang di "pihak Ukraina" telah dipersiapkan untuk memberikan dukungan kepada para pria bersenjata di seberang perbatasan.

Ukraina sendiri telah membantah berperan dalam serangan tersebut dan Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Putin berusaha mengalihkan kesalahan atas penembakan tersebut dengan merujuk pada Ukraina.

Rusia pada Minggu (24/3/2024) mendakwa empat orang yang dikatakan bertanggung jawab atas penembakan sejumlah orang di sebuah konser di luar Moskwa beberapa hari sebelumnya.

Baca juga: Kutuk Keras Penembakan Massal di Moskwa Rusia, Wakil Ketua DPR: Aksi Terorisme yang Biadab

Penjelasan Rusia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mempertanyakan pernyataan AS terkait ISIS, yang pernah berusaha untuk menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah, berada di balik penembakan massal di Moskwa itu.

"Perhatian -sebuah pertanyaan untuk Gedung Putih: Apakah Anda yakin itu adalah ISIS? Bisakah Anda berpikir ulang tentang hal itu?" ungkap Zakharova dalam sebuah artikel untuk surat kabar Komsomolskaya Pravda.

Zakharova menyampaikan, Amerika Serikat telah menyebarkan versi "bogeyman" ISIS untuk menutupi "wilayah kekuasaannya" di Ukraina dan akhirnya mengingatkan publik bahwa Washington mendukung para pejuang "mujahidin" yang memerangi pasukan Soviet pada 1980-an.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, Amerika Serikat memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi klaim tanggung jawab ISIS, menurut dua pejabat AS pada Jumat lalu.

Putin mengatakan, sebanyak 11 orang telah ditahan, termasuk empat tersangka penembak, yang melarikan diri dari gedung konser dan menuju ke wilayah Bryansk untuk menyelinap melintasi perbatasan ke Ukraina.

Baca juga: ISIS Rilis Video Penembakan di Konser Moskwa Rusia

Bryansk berada sekitar 340 km di barat daya Moskwa.

Putin memerintahkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, memicu perang besar Eropa setelah delapan tahun konflik di Ukraina timur antara pasukan Ukraina di satu sisi dan Ukraina pro-Rusia serta proksi Rusia di sisi lain.

AS dan sekutu-sekutunya di Eropa telah mendukung Ukraina, mengucurkan miliaran dolar uang, senjata, dan intelijen dalam upaya untuk mengalahkan pasukan Rusia.

Pemerintah Perancis mengatakan pada Minggu malam bahwa mereka meningkatkan peringatan waspada teror ke level tertinggi menyusul penembakan di Moskwa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com