Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Tolak Jadi Tuan Rumah Pesta Olahraga Persemakmuran 2026, Ini Alasannya

Kompas.com - 22/03/2024, 15:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia pada Jumat (22/3/2024) memutuskan untuk tidak menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Persemakmuran 2026 karena alasan biaya.

Keputusan itu diambil pada rapat kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, menyusul penarikan diri dari negara bagian Victoria di Australia tahun lalu.

"Kementerian Pemuda dan Olahraga hari ini mengumumkan keputusan pemerintah untuk tidak menerima tawaran dari Commonwealth Games Federation (CGF) untuk menjadi tuan rumah Commonwealth Games 2026," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Hannah Yeoh dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Baca juga: Seperti Ini Harapan WNI yang Nyoblos di Malaysia

Diketahui, CGF berupaya keras mencari tuan rumah setelah Victoria mengundurkan diri pada Juli lalu karena melonjaknya biaya.

CGF menawarkan Malaysia dan calon tuan rumah lainnya $125 juta (Rp 1,97 triliun) untuk ikut serta dalam waktu dua tahun lagi hingga Olimpiade tersebut seharusnya berlangsung.

Namun, pemerintah Malaysia mengatakan tawaran itu diperkirakan tidak akan mampu menutupi seluruh biaya penyelenggaraan acara olahraga berskala besar.

"Pemerintah ingin fokus pada pengembangan olahraga serta kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Langkah Victoria yang tiba-tiba dan kurangnya alternatif yang jelas memicu perdebatan tentang masa depan Olimpiade, yang diadakan setiap empat tahun sekali dan terakhir diadakan di Birmingham pada 2022.

CGF awal bulan ini memuji rekam jejak luar biasa Malaysia, karena negara tersebut telah menyelenggarakan Olimpiade yang sebagian besar mencakup bekas jajahan Inggris.

Baca juga: 115 Pengungsi Rohingya Kabur dari Kamp Penahanan Malaysia, 1 Tewas Tertabrak Mobil

Namun CGF juga menyatakan bahwa Malaysia bukanlah satu-satunya negara yang didekati untuk menjadi tuan rumah Olimpiade tersebut.

Singapura baru-baru ini mengatakan pihaknya sedang menilai kelayakan proposal CGF.

Sebab, negara kecil yang kaya ini juga mengadakan balapan malam Formula Satu setiap tahunnya dan akan menggelar Kejuaraan Akuatik Dunia pada tahun 2025.

Mohamad Norza Zakaria, presiden Commonwealth Games Association of Malaysia, menyebutnya sebagai kesempatan sekali seumur hidup yang dapat mengembalikan Malaysia ke dalam peta olahraga.

Namun keraguan muncul minggu lalu setelah pejabat senior dan mantan pejabat menyatakan keberatannya.

Khairy Jamaluddin, mantan menteri pemuda dan olahraga, menolak gagasan tersebut dan menyebutnya sembrono karena Olimpiade akan diadakan dengan cepat sehingga hanya menyisakan sedikit waktu untuk perencanaan.

"Setiap tuan rumah memerlukan setidaknya empat tahun untuk memperbaiki tempat, merencanakan sponsorship, dan menyiapkan infrastruktur," katanya kepada AFP.

Baca juga: Polisi Malaysia Tangkap 52 WNI dalam Penggrebekan di Pasar Harian Selayang

"Commonwealth Games bukanlah acara olahraga besar yang signifikan. Sejauh menyangkut Olimpiade multi-olahraga, ini jauh dari Olimpiade atau bahkan Asian Games dalam hal partisipasi, paparan, dan keuntungan," terang Khairy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com