Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Harapan WNI yang Nyoblos di Malaysia

Kompas.com - 11/02/2024, 19:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Bernama

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Meski sempat terjadi kerumunan dan tak terkendali di tempat pemungutan suara (TPS) WTC Kuala Lumpur Malaysia, Minggu (11/2/2024), tetapi akhirnya dapat terurai.

Diketahui, ratusan ribu warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Malaysia memberikan hak suaranya pada Pemilu 2024.

Ada beberapa TPS yang dibuka di Malaysia pada Minggu, yakni di Kuala Lumpur, Johor, Penang, Sabah (Kota Kinabalu dan Tawau), dan Sarawak (Kuching).

Baca juga: Proses Pemungutan Suara di Kuala Lumpur Sempat Tak Terkendali, Ini Penyebabnya

Pemilu 2024 di Kuala Lumpur

Sebagaimana diberitakan Bernama, kantor berita resmi Malaysia tersebut melakukan survei di WTC di ibu kota.

Salah satu WNI asal Jakarta, Kartika Utami (32) mengatakan bahwa proses pemungutan suara berjalan dengan lancar.

Ia berharap para pemimpin Indonesia yang terpilih akan membawa kemajuan lebih lanjut bagi negara Indonesia.

Sementara salah satu mahasiswa Universiti Malaya, Omaraja Kaminaldi (20) membagikan pengalaman pertamanya jadi pemilih dan ikut nyoblos di Malaysia.

"Saya berharap presiden baru peduli terhadap generasi muda, terutama dalam hal pendidikan dan lapangan kerja. Saya juga berharap ada perubahan yang signifikan," ujarnya, setelah tiba di TPS sejak pukul 05.30 waktu setempat untuk memastikan dia tidak melewatkan kesempatan untuk memilih.

Baca juga: Dubes RI: Hubungan Bilateral dengan Malaysia Diyakini Tetap Solid Apapun Hasil Pemilu

Pemilu 2024 di Penang

Sedangkan proses pemungutan suara awal bagi WNI di tiga negara bagian yakni Penang Kedah, dan Perlis dilakukan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dengan melibatkan 5.375 pemilih terdaftar.

Munira Ahmad (35), asal Medan mengungkapkan kegembiraannya dan memanfaatkan hari libur untuk memenuhi tanggung jawabnya memilih calon pemimpin Indonesia untuk pertama kalinya setelah tinggal di Penang selama tujuh tahun.

"Saya berharap siapa pun yang memimpin Indonesia akan terus membela kepentingan rakyatnya dan memastikan Indonesia tetap damai dan sejahtera. Kehidupan damai itu yang kami inginkan," harapnya.

Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) KJRI, Nanie Kurniasan, mengatakan kepada Bernama, pemungutan suara melalui kotak suara keliling telah dilakukan di pabrik dan perkebunan rakyat Indonesia mulai 1 Februari hingga kemarin di tiga negara bagian tersebut yang melibatkan 42.660 orang.

Pemilu 2024 di Johor

Ketua PPLN Johor Bahru, Ardiyanshah Syahrom menyatakan sebanyak 2.684 orang memilih di TPS KJRI Johor Bahru, dan KJRI Johor Bahru juga menangani pemilu melalui kotak suara keliling untuk empat negara bagian yaitu Johor, Pahang Negeri Sembilan dan Melaka.

"Total pemilih di empat negara bagian, termasuk Johor, berjumlah 119.491 orang, Johor memiliki 90.666 orang. Kotak suara atau (drop box) kami sudah beroperasi sejak 5 Februari hingga hari ini. Hingga 9 Februari, kami sudah menerima suara dari 55.000 pemilih (melalui kotak suara keliling)," ujarnya dalam jumpa pers di KJRI Johor Bahru hari ini.

Baca juga: Malaysia Jamin Kelancaran Pemungutan Suara Pemilu RI di WTC Kuala Lumpur

WNI yang bekerja di Johor selama 21 tahun, Yulia Deswita (42) berharap para pemimpin baru akan menjadikan penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas utama mereka.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com