Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Separuh Penduduk Haiti Mengalami Kelaparan

Kompas.com - 23/03/2024, 21:22 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Kerusuhan di Haiti berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan warga. Bahkan hampir separuh penduduk mengalami kelaparan.

Di negara tersebut, inflasi dan panen yang buruk juga telah mendorong Haiti ke tingkat kerawanan pangan terburuk sepanjang sejarah.

"Meningkatnya kelaparan memicu krisis keamanan yang menghancurkan negara ini. Kita memerlukan tindakan segera, menunggu untuk merespons dalam skala besar bukanlah suatu pilihan," kata Jean-Martin Bauer, direktur Program Pangan Dunia di Haiti, dikutip dari Reuters pada sabtu (23/3/2024).

Baca juga: Imbas Kekacauan di Haiti, 33.000 Warga Mengungsi

Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), sebuah organisasi yang menetapkan skala yang digunakan oleh PBB dan pemerintah untuk menilai kelaparan memberikan penjelasan.

Dikatakan dalam sebuah laporan bahwa sekitar 4,97 juta orang dari populasi sekitar 11,5 juta jiwa menghadapi krisis atau tingkat yang lebih buruk dari kerawanan pangan.

"Delapan daerah kini dinilai berada dalam fase darurat atau pada tingkat terburuk sebelum kelaparan," katanya.

Daerah-daerah tersebut termasuk lembah Artibonite, pusat pertanian Haiti yang terkena dampak buruk dari geng-geng yang berkembang dari ibu kota Port-au-Prince.

Serta bagian pedesaan di semenanjung Grand-Anse dan lingkungan di ibu kota seperti distrik miskin Cite Soleil.

Diketahui, negara Karibia itu dilanda kekerasan sejak geng-geng yang bersaing melancarkan gelombang serangan bulan ini, termasuk penggerebekan di kantor polisi dan bandara internasional.

Baca juga: Pemimpin Geng Haiti Terbunuh dalam Operasi Polisi

Kerusuhan di Haiti telah menewaskan ribuan orang dan membuat ratusan ribu orang mengungsi.

Para pemimpin regional sedang berusaha membentuk dewan transisi dan Perdana Menteri Ariel Henry telah berjanji untuk mengundurkan diri setelah dewan tersebut terbentuk.

Namun dia saat ini berada di luar negeri, terkurung di luar negeri setelah melakukan kunjungan ke Kenya untuk membahas pengerahan pasukan keamanan internasional. Hal ini kini telah ditunda.

WFP mengatakan Haiti kini menderita tingkat kerawanan pangan terburuk yang pernah ada.

Pasalnya, banyak orang putus asa dan mengambil lebih banyak utang ketika kelompok bersenjata mengambil alih lahan pertanian dan mencuri hasil panen.

Laporan IPC menemukan hanya 5 persen warga Haiti yang menerima bantuan pangan kemanusiaan dan WFP mengatakan bahwa operasi tersebut kekurangan dana.

Laurent Uwumuremyi, yang memimpin kelompok bantuan Mercy Corps di Haiti, mengatakan geng-geng tersebut sekarang menguasai hampir 90 persen ibu kota.

Di ibu kota tidak ada kebutuhan pokok, infrastruktur utama ditutup, kekurangan pasokan dasar dan rumah sakit di ambang kehancuran.

Baca juga: 14 Mayat Ditemukan di Pinggiran Kota Haiti, Imbas Kekerasan Geng

"Bahkan di daerah seperti Petion-Ville, sebuah lingkungan kelas atas yang sampai saat ini dianggap aman, penduduknya dikurung di dalam rumah," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com