Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Haiti Ariel Henry Setuju untuk Mengundurkan Diri, Apa Katanya?

Kompas.com - 12/03/2024, 15:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - PM Haiti Ariel Henry telah setuju untuk mengundurkan diri dan memberikan jalan bagi pemerintahan transisi.

Hal itu ditegaskan oleh Presiden Guyana, Irfaan Ali, pada Senin (11/3/2024), setelah digelar pertemuan regional mengenai pemberontakan geng yang telah menjerumuskan Haiti ke dalam kekacauan dan kekerasan.

Henry telah berada di bawah tekanan akut dari berbagai pihak, termasuk Amerika Serikat untuk menyerah pada semacam pengaturan kekuasaan baru ketika negara yang sudah miskin dan tidak stabil itu semakin terjerumus ke dalam kekacauan.

Baca juga: Kerusuhan Haiti Memburuk, Dubes RI Minta 7 WNI Segera Evakuasi

Haiti tidak memiliki presiden atau parlemen.

Ariel Henry sendiri merupakan seorang pemimpin yang tidak melalui pemilihan umum dan mengambil alih kekuasaan tepat sebelum presiden Haiti dibunuh pada 2021.

Geng-geng yang menimbulkan kekacauan di Haiti sejak pekan lalu juga menuntut pengunduran diri Henry.

“Kami dengan senang hati mengumumkan komitmen terhadap pengaturan pemerintahan transisi yang membuka jalan bagi transisi kekuasaan secara damai,” kata Irfaan Ali yang kini mengetuai badan regional bernama CARICOM.

“Untuk itu, kami mengakui pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry,” kata Ali dalam konferensi pers, dikutip dari AFP.

CARICOM mengadakan pertemuan krisis di Jamaika setelah geng-geng bersenjata yang sudah menguasai sebagian besar ibu kota Haiti, Port-au-Prince, melancarkan kampanye kekerasan.

Aksi geng-geng tersebut telah menyebabkan negara termiskin di belahan bumi Barat itu terjerumus ke dalam pembunuhan dan penjarahan serta ketakutan akan meningkatnya kelaparan.

Baca juga: Dahulu Negara Kaya, Mengapa Haiti Kini Sulit Berkembang?

Ibu Kota Port-au-Prince dan wilayah sekitarnya berada dalam keadaan darurat selama sebulan, sementara jam malam telah diperpanjang hingga Kamis (14/3/2024).

Para pemimpin CARICOM berkonsultasi secara virtual dengan Henry dan warga Haiti lainnya selama pertemuan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang menghadiri pertemuan tersebut, menjanjikan tambahan 100 juta dollar AS untuk mendukung kekuatan stabilisasi internasional, sehingga total yang dijanjikan oleh Amerika menjadi 300 juta dollar AS sejak krisis meningkat beberapa tahun lalu.

Blinken juga menawarkan 33 juta dollar AS lagi dalam bentuk bantuan kemanusiaan segera.

Terpisah, Henry mengonfirmasi persetujuannya untuk mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Haiti.

"Pemerintah yang saya pimpin tidak bisa tetap tidak peka terhadap situasi ini. Seperti yang selalu saya katakan, tidak ada pengorbanan yang terlalu besar untuk Tanah Air kita, Haiti," kata Henry dalam pidato pengunduran dirinya yang diunggahnya secara online.

Baca juga: Kronologi Haiti Berlakukan Status Darurat Usai Geng Bersenjata Bobol Penjara Utama

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com