Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Geng Haiti Terbunuh dalam Operasi Polisi

Kompas.com - 22/03/2024, 15:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Serangan dari operasi polisi di ibu kota Haiti, Port-au-Prince telah menewaskan pemimpin geng Haiti Ernst Julme pada Kamis (21/3/2024).

Penembakan itu dilakukan ketika kelompok-kelompok politik semakin dekat untuk menyelesaikan dewan transisi guna mengambil alih pemerintahan.

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Jumat (22/3/2024), sebuah operasi polisi menewaskan kepala geng Delmas 95, Ernst Julme, yang dikenal sebagai Ti Greg.

Baca juga: 14 Mayat Ditemukan di Pinggiran Kota Haiti, Imbas Kekerasan Geng

Dengan kematian Julme itu menandai kemunduran bagi gerakan geng untuk mengambil alih banyak kota di Haiti. Julme baru-baru ini melarikan diri dari penjara terbesar di Haiti dalam pembobolan penjara massal.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyambut baik laporan bahwa kelompok-kelompok politik telah memilih semua anggota dewan transisi yang akan mengambil alih kekuasaan presiden menjelang pemilu mendatang, kata juru bicara PBB.

Dewan tersebut, yang dimaksudkan untuk menyatukan kelas politik Haiti yang terpecah, ditugaskan untuk menunjuk pengganti Perdana Menteri Ariel Henry, yang mengumumkan pengunduran dirinya pada 11 Maret karena kekerasan geng menghalangi dia kembali ke negara tersebut.

"Sekretaris Jenderal PBB menyambut baik laporan bahwa para pemangku kepentingan Haiti telah mencalonkan perwakilan untuk Dewan Presiden Transisi," kata wakil juru bicara Farhan Haq pada konferensi pers.

Rencana transisi ini ditengahi di Jamaika oleh Komunitas Antarpemerintah Karibia (CARICOM), bersama dengan perwakilan pemerintah dan oposisi Haiti. CARICOM merilis daftar kelompok politik yang akan diwakili di dewan.

Dewan yang beranggotakan sembilan orang itu diperkirakan akan selesai dalam beberapa hari setelah pengunduran diri Henry, namun beberapa faksi politik Haiti tidak dapat bersatu untuk mendukung satu wakil.

Cherizier mengancam akan melakukan pembalasan terhadap politisi dan keluarga mereka jika mereka mengambil bagian dalam usulan dewan tersebut.

Pada hari Rabu, tersangka anggota geng di Petion-Ville, yang telah diserang selama beberapa hari terakhir, dibunuh dan dibakar, termasuk seorang pemimpin yang dikenal sebagai Makandal atau gerakan main hakim sendiri sipil yang dikenal sebagai Bwa Kale.

Media lokal melaporkan pembunuhan Bwa Kale lainnya di luar ibu kota pada hari Kamis, meskipun Reuters tidak dapat memverifikasi hal ini.

Baca juga: Kekacauan di Haiti Disebut Mirip Adegan Film Mad Max, Bagaimana Situasainya?

Negara sebagian besar tidak hadir selama kekerasan terjadi dan polisi tidak mempunyai perlengkapan yang memadai dalam menghadapi kelompok kriminal bersenjata berat.

Pasalnya, kelompok kriminal itu berupaya memperluas kendali teritorial mereka di ibu kota. Rencana misi keamanan internasional, yang diminta oleh Henry pada 2022 masih tertunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com