Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Akan Evakuasi Warganya dari Haiti

Kompas.com - 17/03/2024, 16:52 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) telah mengorganisir sebuah penerbangan charter untuk mengevakuasi warganya dari Haiti.

Hal itu dikemukakan Kedutaan Besar AS untuk Haiti pada Sabtu (16/3/2024), setelah berminggung-minggu kekerasan antargeng pecah dan melumpuhkan negara di Karibia tersebut.

Penerbangan darurat ini akan berangkat dari Cap-Haitien, kota terbesar kedua di Haiti, karena bandara utama di ibukota Port-au-Prince masih ditutup akibat kerusuhan.

Baca juga: Mudahnya Perdagangan Senjata Api Picu Tingginya Kekerasan Geng di Haiti

"Kami sedang mengatur penerbangan charter untuk warga negara AS dari Cap-Haiti ke Amerika Serikat, dengan asumsi situasi keamanan di Cap-Haiti tetap stabil," kata Kedutaan Besar AS di Haiti dalam sebuah peringatan keamanan yang diposting di situs webnya, dikutip dari AFP.

Kedutaan AS mengatakan bahwa bandara di Cap-Haitien akan dibuka "secara berkala" untuk keberangkatan penerbangan.

Belum ada tanggal evakuasi yang diumumkan dan belum jelas berapa banyak warga AS yang dapat melakukan penerbangan.

Kedutaan AS di Haiti memperingatkan bahwa perjalanan darat sejauh 200 kilometer dari Port-au-Prince ke Cap-Haiti "berbahaya".

Mereka pun menyampaikan kepada warganya untuk mempertimbangkan penerbangan tersebut hanya jika mereka yakin dapat mencapai bandara Cap-Haiti dengan aman.  

Amerika Serikat mengatakan pada Minggu lalu bahwa mereka telah menerbangkan staf Amerika yang tidak terlalu penting dari kedutaannya di Port-au-Prince dan membawa personil tambahan untuk meningkatkan keamanan di kompleks tersebut. 

Beberapa negara lain dan Uni Eropa telah mengevakuasi personel diplomatik karena krisis tersebut.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mengatakan bahwa mereka mengevakuasi staf yang tidak terlalu penting.

Baca juga: PM Haiti Ariel Henry Setuju untuk Mengundurkan Diri, Apa Katanya?

Misi PBB di Haiti mengumumkan pada hari Rabu (13/3/2024) bahwa mereka akan meluncurkan "jembatan udara" dari negara tetangga Republik Dominika untuk memfasilitasi pergerakan bantuan ke negara tersebut.

Selama dua pekan terakhir, Haiti seperti diketahu telah diguncang pemberontakan geng/

Ada kelompok-kelompok bersenjata lengkap yang memiliki tujuan untuk menggulingkan Perdana Menteri Haiti Ariel Henry.

Henry sendiri telah setuju untuk mengundurkan diri setelah diadakan pertemuan darurat pada Senin (11/3/2024) yang mempertemukan berbagai pihak, termasuk AS, PBB dan perwakilan Karibia.

Pertemuan itu menghasilkan sebuah cetak biru bagi Haiti untuk membentuk Dewan Kepresidenan Transisi yang memerintah hingga pemilihan umum dapat diselenggarakan. 

Sebelumnya pada Sabtu, pihak berwenang mengatakan polisi menyita senjata api dan membersihkan penghalang jalan di lingkungan Port-au-Prince yang dikendalikan oleh pemimpin geng terkenal Jimmy "Barbecue" Cherizier, dalam sebuah operasi yang menewaskan beberapa penjahat.

Baca juga: Kerusuhan Haiti Memburuk, Dubes RI Minta 7 WNI Segera Evakuasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com