Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Kompas.com - 29/03/2024, 06:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Kamis (28/3/2024) mengaku memiliki bukti bahwa pelaku penembakan konser Moskwa terkait dengan nasionalis Ukraina.

Nyatanya, meski sebuah afiliasi Negara Islam (ISIS) telah mengeklaim bertanggung jawab, Presiden Rusia Vladimir Putin dan badan-badan keamanannya terus menuduh Ukraina dan Barat terlibat dalam serangan hari Jumat (22/3/2024) itu.

Putin menyampaikan bahwa 11 orang telah ditahan setelah sekelompok pria bersenjata menyerbu Balai Kota Crocus, membakar gedung tersebut dan menewaskan sedikitnya 143 orang.

Baca juga: Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

"Sebagai hasil dari kerja sama dengan para teroris yang ditahan, pemeriksaan perangkat teknis yang disita dari mereka dan analisis informasi tentang transaksi keuangan, bukti hubungan mereka dengan nasionalis Ukraina telah diperoleh," kata Komite Investigasi Rusia pada Kamis.

Komite tersebut menuduh para tersangka telah menerima sejumlah besar uang dan mata uang kripto dari Ukraina.

Komite Investigasi Rusia menambahkan bahwa seorang pria lain yang terlibat dalam mendanai para pelaku penembakan massal di Mokswa pekan lalu telah diidentifikasi dan ditahan.

"Para penyelidik akan meminta pengadilan untuk menahannya," kata Komite itu, dikutip dari AFP.

Ukraina dan sekutu-sekutu Baratnya telah mencap tuduhan tidak masuk akal bahwa mereka terlibat.

Sementara itu, penembakan konser Moskwa telah membawa ketidakharmonisan di antara warga Rusia.

Dalam hal ini, warga etnis Tajik menjadi rentan mengalami rasialisme di Rusia.

Kelompok ISIS-K atau ISIS Khorasan seperti diketahui telah mengaku bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

Baca juga:

Latar belakang tersangka pelaku teror memicu perdebatan di Rusia soal longgarnya aturan keimigrasian.

Akibatnya, tren xenofobia menguat terhadap migran asal Asia tengah yang bekerja di Rusia, terutama warga Tajikistan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com