Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Kompas.com - 28/03/2024, 20:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

MOSKWA, KOMPAS.com - Pada malam Jumat tanggal 22 Maret, sekitar jam 8 malam waktu setempat, tempat konser Balai Kota Crocus di Moskwa menjadi lokasi serangan berdarah, yang bahkan latar belakangnya masih menjadi bahan spekulasi. 

Sedikitnya 137 orang tewas dalam pembantaian tersebut, sementara banyak lainnya berada dalam kondisi kritis. 

Mereka sedang menunggu konser band rock Rusia Picnic, yang dijadwalkan dimulai pada jam 9 malam 

Baca juga: Rusia Ragu ISIS Serang Konser Moskwa: Pasti Ulah Ukraina Dibantu Barat

Rusia berada dalam kondisi terguncang sejak saat itu. Saat seluruh dunia menyatakan simpatinya, rumor dan informasi palsu terus beredar. 

Empat tersangka Tajikistan telah dibawa ke pengadilan di ibu kota Rusia. Mereka secara resmi dituduh terlibat dalam serangan teroris oleh pengadilan distrik Basmanny dan menghadapi kemungkinan hukuman penjara seumur hidup. 

Pada saat yang sama, orang-orang bertanya-tanya mengapa para teroris memilih peristiwa ini. Apakah serangan itu ditujukan pada band Picnic? 

"Jangan takut apa pun, jangan takut apa pun, tidak ada api, tidak ada bayangan yang berdering. Kamu bukan lagi anak yang ceria. Basuhlah dirimu dengan darahmu sendiri di pagi hari. Dan goyangkan hari yang mekar." 

Itulah beberapa lirik lagu baru Picnic yang dirilis pada 7 Maret 2024 di channel YouTube band tersebut. 

Kalimat-kalimat itu terdengar seperti ramalan sekarang. Sebuah pesan yang diposting di situs band tersebut berbunyi, "Kami menyampaikan simpati kami yang terdalam kepada keluarga dan teman-teman para korban. Kami berdoa agar korban luka segera pulih. Kami sangat terkejut dengan tragedi mengerikan ini dan berduka bersama Anda." 

Dilansir dari DW, musisi band tersebut tidak terluka karena berhasil bersembunyi di ruang ganti.

Picnic adalah band veteran di Rusia yang beraliran rock progresif. Didirikan pada tahun 1978 di St Petersburg, yang pada saat itu masih bernama Leningrad, band ini awalnya menamai dirinya Orion. 

Namanya berubah menjadi Picnic pada tahun 1981. Kedua moniker tersebut kembali ke trik khas scene rock Soviet, yaitu memilih nama yang terdengar Barat tetapi tidak dapat dilarang. 

Namun, pada 1980-an, Picnic masuk dalam daftar band yang ditolak tampil di publik. Oleh karena itu, para musisi dan penontonnya menghayati kecintaan mereka pada panutan seperti Led Zeppelin dan Rolling Stones di klub-klub rock, terkadang di skena underground.

Penyanyi dan penulis lagu Edmund Shklyarsky telah menjadi pemimpin band sejak tahun 1982. 

Putra seorang ilmuwan terkenal dan pianis konser, Shklyarsky sangat mementingkan akar Polandia dan iman Katoliknya. Sejak usia dini, sumber inspirasinya tidak hanya Rolling Stones dan The Animals, tetapi juga puisi avant-garde Rusia. 

Baca juga: Cerita WNI di Rusia soal Penembakan Konser Moskwa

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com