Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Kompas.com - 28/03/2024, 15:02 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MARYLAND, KOMPAS.com - Para penyelam menemukan jenazah dua dari enam pekerja yang hilang, lebih dari satu hari setelah sebuah kapal kargo menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore. 

Jasad dua orang pria ditemukan di dalam sebuah truk pickup merah yang terendam di perairan es di Sungai Patapsco. 

Tim penyelamat menarik dua pekerja dari air dalam keadaan hidup pada Selasa (26/3/2024) dan satu orang dirawat di rumah sakit.

Baca juga: 2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Kapan Jembatan Baltimore Runtuh?

Tak lama setelah pukul 1 pagi EDT (0500 GMT), sebuah kapal kontainer bernama Dali berlayar menyusuri Sungai Patapsco dalam perjalanan menuju Sri Lanka. Pada pukul 1:24 pagi, kapal ini mengalami mati listrik total dan semua lampunya padam.

Tiga menit kemudian, pada pukul 1:27 pagi, kapal kontainer tersebut menabrak tiang jembatan, membuat hampir seluruh strukturnya jatuh ke dalam air.

Jembatan tersebut memenuhi standar dan tidak ada masalah struktural yang diketahui, kata Gubernur Maryland Wes Moore.

Dilansir dari Reuters, bencana itu mungkin merupakan keruntuhan jembatan terburuk di AS sejak 2007, ketika kesalahan desain menyebabkan jembatan I-35W di Minneapolis jatuh ke Sungai Mississippi, menewaskan 13 orang.

Berapa Jumlah Korban Tewas Sejauh Ini?

Dua orang yang mayatnya ditemukan pada Rabu (27/3/2024) diidentifikasi sebagai Alejandro Hernandez Fuentes, 35 tahun, dari Baltimore, berasal dari Meksiko, dan Dorlian Ronial Castillo Cabrera, 26 tahun, dari Dundalk, yang berasal dari Guatemala.

Keenam pekerja yang diduga tewas berasal dari Meksiko, Guatemala, Honduras dan El Salvador, menurut sebuah konferensi pers.

Pihak berwenang telah menangguhkan upaya pencarian mayat di perairan sedalam 50 kaki (15 meter) yang mengelilingi reruntuhan yang bengkok karena kondisi yang berbahaya.

Pada saat kecelakaan terjadi, kru konstruksi sedang memperbaiki lubang di jembatan dan delapan orang jatuh sejauh 185 kaki (56 meter) ke dalam sungai yang suhu airnya mencapai 47 derajat Fahrenheit (8 derajat Celcius). 

Dua pekerja berhasil diselamatkan, satu orang tidak terluka dan satu orang terluka.

Menurut penelitian untuk Federal Aviation Administration, itu adalah batas atas manusia yang dapat bertahan hidup jika jatuh ke dalam air.

Pihak berwenang menyelamatkan nyawa dengan menghentikan kendaraan yang menggunakan jembatan setelah kapal tersebut mengirimkan panggilan darurat, kata gubernur Maryland.

Kapal tersebut juga menurunkan jangkarnya untuk memperlambat laju kapal, sehingga memberikan waktu bagi otoritas transportasi untuk membersihkan jembatan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Gaza | Jembatan Baltimore Runtuh

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com