Cerita WNI di Rusia soal Penembakan Konser Moskwa

Penulis: VOA Indonesia/Karlina Amkas

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang diaspora Indonesia di Rusia, Laurentius Raymond Junior Pardamaian Sihombing, mengingat kembali penembakan di gedung konser di pinggiran Moskwa.

Beberapa jam sebelum peristiwa, ia berada di kompleks gedung tersebut.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskwa menyatakan, sampai saat ini tidak ada warga negara Indonesia yang terdampak.

Baca juga: Rusia Tuding Barat Bantu Pelaku Penembakan Moskwa, Apa Kata Kepala FSB?

Penembakan di gedung konser di pinggiran kota Moskwa terjadi pada Jumat (22/3/2024) malam lalu.

Kalau terjadi sehari lebih cepat, Sihombing menyebut, pasti korban dari Indonesia akan banyak. 

Sebab ia menuturkan, di dalam bangunan yang sama, baru saja digelar Moscow International Travel and Tourism Exhibition 2024.

“Itu bangunan besar. Tempat publik terbesar di luar kota Moskwa," jelasnya.

“Di satu lokasi yang sama ada tempat konser, ada tempat pameran. Ada mal, ada hotel, bahkan ada oceanarium. Jadi, kayak Seaworld gitu. Besar sekali, terus ada macam-macam di situ," terang Sihombing. 

Pameran wisata itu, kata dia, berlangsung tiga hari, mulai 19 Maret.

Indonesia berpartisipasi dalam pameran itu. Peserta pameran datang mewakili beberapa daerah wisata di Indonesia.

Jadi, kata Sihombing, selama tiga hari itu, banyak sekali orang Indonesia di dalam bangunan tersebut.

Pada hari penembakan, kata Sihombing, ia berada di sekitar lokasi, makan malam dengan seorang pengusaha Rusia yang hendak membuka usaha di Indonesia.

“Ada meeting di satu restoran di gedung itu, di mal-nya. Jalan, mungkin sekitar empat sampai lima menit dari tempat kejadian itu, tempat konser itu," kisahnya.

Baca juga: Rusia Tuding AS, Inggris, dan Ukraina Berada di Balik Penembakan Konser Moskwa

Ketika penembakan terjadi, Sihombing turun ke stasiun di bawah tanah bangunan, dan naik kereta api kembali ke Moskwa.