Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI di Rusia soal Penembakan Konser Moskwa

Kompas.com - 27/03/2024, 09:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

Di luar stasiun Moskwa, dia mengaku terkaget-kaget mendengar berita penembakan dengan begitu banyak korban.

Kengerian sempat menyelimuti bapak dari dua anak itu, mengingat baru beberapa menit sebelumnya ia berada sangat dekat dengan lokasi kejadian.

Sebagai penyanyi dan penggemar konser, Sihombing mengatakan, bahwa ia sering menonton pertunjukan di gedung konser dengan kapasitas 6.000 penonton itu.

"Itu tempat konser yang lumayan bagus akustiknya. Tiketnya juga tidak terlalu mahal,” jelas dia.

Ia menambahkan bahwa gedung konser tersebut sangat populer. Selain bangunannya yang luas dan menyatu dengan fasilitas lain, banyak artis terkenal dari Amerika, Eropa, maupun dalam negeri Rusia, yang manggung di tempat tersebut.

Sejarah mencatat, penambakan konser Moskwa pekan lalu adalah penembakan yang paling banyak menelan korban di Rusia.

Korban tewas tercatat 137 dan yang terluka 182 orang.

Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI di Moskwa Fattah Hardiwinangun mengatakan begitu penembakan di Crocus City Hall terjadi, KBRI langsung merilis edaran yang meminta warga Indonesia di Moskwa dan Moscow Region (pinggiran kota Moskwa) agar segera melaporkan ke Hotline KBRI apabila berada atau mengetahui ada WNI yang sedang berada di TKP.

Baca juga: 2 Tersangka Penembakan Konser Moskwa Bisa Masuk Rusia karena Tak Ada Surat Perintah Penangkapan

Sampai tiga hari berikutnya, kata Fattah, KBRI Moskwa terus berkoordinasi dengan Otoritas setempat, untuk memastikan ada tidaknya WNI yang menjadi korban atau sedang dirawat.

“Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada WNI yang terdampak. Kami ulangi, tidak ada WNI yang terdampak dari kejadian di Crocus City Hall.”

KBRI, lanjut Fattah, mengingatkan seluruh WNI di wilayah Federasi Rusia untuk meningkatkan kewaspadaan diri, terutama di tempat-tempat umum dan selalu membawa paspor.

“Dalam keadaan mendesak agar menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskwa di nomor Hotline +79 8575 024 10," jelasnya.

Rusia ini negara dokumen, kata Sihombing, yang berprofesi pengacara dan sudah belasan tahun tinggal di Moskwa.

Di mana pun, kata Sihombing, sering ada pemeriksaan dokumen. Satu-satunya tanda pengenalnya adalah paspor karena Rusia tidak mengeluarkan KTP untuk orang asing.

Kelompok ISIS di Afghanistan, dikenal dengan sebutan ISIS-K, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Walaupun menyatakan bahwa Muslim radikal adalah pelaku penembakan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (25/3/2024) mengatakan bahwa pola serangan itu cocok dengan strategi serangan yang dilancarkan Ukraina. 

Baca juga: DK PBB Mengheningkan Cipta 1 Menit untuk Kenang Korban Penembakan Konser Moskwa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com