Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yaman Nyatakan Akan Terus Serang Kapal di Laut Merah sampai Perang Gaza Disetop

Kompas.com - 20/03/2024, 08:17 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

SANA'A, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Yaman pada Selasa (19/3/2024) menyatakan, pihaknya akan terus melakukan operasi di Laut Merah sampai serangan terhadap Gaza dihentikan.

Pernyataan Kemenlu Yaman tersebut sebagai tanggapan atas pernyataan Dewan Keamanan PBB mengenai operasi yang dilakukan oleh negara itu.

Dalam pernyataan tersebut, tertulis bahwa Dewan Keamanan PBB telah tunduk pada kemauan Amerika Serikat untuk mendukung kebrutalan DIsrael di Gaza.

Baca juga: Krisis di Laut Merah, Keceriaan Ramadhan bagi Yaman Berkurang

Sebagaimana diberitakan Kantor berita IRNA dan OANA, Kementerian Luar Negeri Yaman menyebut Dewan Keamanan PBB memalukan karena tidak dapat mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pembantaian rezim Israel di Gaza setelah sekitar 200 hari.

Mereka menyayangkan Dewan Keamanan PBB malah mengecam gerakan Ansarullah Yaman atas tindakannya di Laut Merah untuk mendukung warga Palestina.

"Dewan Keamanan PBB sebaiknya mencegah pengiriman fasilitas AS ke Israel sebab rezim Zionis telah membunuh kaum perempuan dan anak-anak di Gaza," kata Kementerian Luar Negeri Yaman, dikutip dari Antara.

Pihaknya juga menekankan bahwa operasi di Laut Merah dan Laut Arab saling berhubungan dengan perkembangan di Gaza.

Anggota delegasi perundingan pemerintah Yaman, Abdul Malik al-Ajri, mengomentari pernyataan Dewan Keamanan (DK) PBB dan menggambarkannya sebagai pernyataan tak berguna.

Dia mencatat bahwa DK PBB tidak berhak meminta negara lain untuk menghormati regulasi internasional sebab badan tersebut tidak mampu memaksa rezim Israel untuk mengikuti regulasi tersebut dan menghentikan genosida di Gaza.

Baca juga: Kapal Jerman Nyaris Tembak Jatuh Drone AS di Laut Merah

Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB pada Senin (18/3/2024), mengutuk serangan Ansarullah Yaman terhadap kapal komersial di Laut Merah.

Pasukan Udara Yaman mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan berhenti melakukan operasi terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel sampai perang di Gaza berakhir.

Akibat serangan Israel sejak Oktober lalu, Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan, lebih dari 31.800 warga Palestina tewas di Gaza, kebanyakan anak-anak dan perempuan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com