Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Houthi Bersumpah Balas Serangan AS dan Inggris di Yaman

Kompas.com - 04/02/2024, 15:16 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SANA'A, KOMPAS.com - Kelompok Houthi pada Minggu (4/2/2024) menyatakan sumpah akan memberikan balasan setelah Amerika Serikat dan Inggris menyerang Yaman pada Sabtu (3/2/2024) malam.

Mereka menegaskan bahwa serangan udara AS dan Inggris tersebut "tidak akan menghalangi kami" untuk terus menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

Serangan AS dan Inggris kemarin adalah yang ketiga kalinya dengan dalih menargetkan Houthi di Yaman.

Baca juga: Houthi Klaim Tembakkan Rentetan Rudal ke Israel

Amerika Serikat juga telah melakukan serangkaian serangan udara terhadap pemberontak Yaman secara terpisah, tetapi serangan Houthi terhadap rute perdagangan Laut Merah yang vital masih terus berlanjut.

"Serangan pada Sabtu menghantam 36 target Houthi di 13 lokasi di Yaman sebagai tanggapan atas serangan Houthi yang terus berlanjut terhadap pelayaran internasional dan komersial serta kapal-kapal angkatan laut yang transit di Laut Merah," ungkap Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara lain yang memberikan dukungan untuk operasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Dikutip dari AFP, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyampaikan, serangan-serangan tersebut dimaksudkan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan milisi Houthi yang didukung Iran dalam melakukan serangan-serangan mereka yang sembrono dan mengganggu stabilitas.

Baik Austin maupun pernyataan bersama tidak mengidentifikasi tempat-tempat spesifik yang menjadi sasaran serangan.

Namun, Juru bicara Niliter Houthi, Yahya Saree, mengatakan bahwa ibu kota Sana'a dan daerah-daerah lain yang dikuasai pemberontak menjadi target serangan.

Saree melaporkan total 48 serangan udara.

Baca juga: Ini 30 Kapal yang Diserang Houthi Yaman di Laut Merah, 1 Berhasil Dibajak

"Serangan-serangan ini tidak akan menghalangi kami dari pendirian kami... untuk mendukung rakyat Palestina yang gigih di Jalur Gaza (tempat perang Israel-Hamas berkecamuk sejak awal Oktober)," beber dia di platform media sosial X.

Serangan terbaru ini, kata dia, tidak akan berlalu tanpa balasan dan hukuman.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur Typhoon milik Angkatan Udara Inggris menghantam target-target termasuk dua stasiun pengendali darat yang digunakan untuk mengoperasikan pesawat-pesawat tanpa awak untuk menyerang dan mengintai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com