Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar PBB: Percuma AS Kirim Bantuan ke Gaza jika Tetap Beri Bantuan Militer ke Israel

Kompas.com - 09/03/2024, 07:50 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

JENEWA, KOMPAS.com - Seorang pakar PBB pada Jumat (8/3/2024) mengkritik upaya AS untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Pelapor Khusus PBB mengenai Hak atas Pangan, Michael Fakhri, menganggap hal itu percuma dilakukan apabila Amerika Serikat terus memberikan bantuan militer ke Israel.

Amerika Serikat diketahui telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara.

Baca juga: AS Jatuhkan 3 Drone dan Serang Rudal Anti-Kapal Milik Houthi Yaman

Sementara, Pemerintahan Joe Biden baru-baru ini mengungkapkan rencana pembangunan pelabuhan sementara di pantai Mediterania untuk mendukung pengiriman bantuan ke Gaza via laut. 

"Bantuan dari udara khususnya tidak akan banyak membantu meringankan kelaparan akibat kekurangan gizi, dan tidak akan memperlambat kelaparan,” kata Michael Fakhri kepada wartawan di Jenewa, dikutip dari Reuters.

Dia memperingatkan akan terjadinya kekacauan karena orang-orang yang kelaparan akan saling berebut pasokan.

Soal pelabuhan, katanya, belum ada pihak yang memintanya.

Fakhri menyebut metode pengiman bantuan lewat pelabuhan dan pesawat sebagai pilihan terakhir.

“Saat negara-negara mamakai metode udara dan dermaga maritim ini, biasanya, jika tidak selalu, adalah situasi ketika Anda ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah musuh,” katanya.

Misi diplomatik AS di Jenewa tidak segera bersedia menanggapi pernyataan yang disampaikan pada Jumat malam tersebut.

Fakhri adalah seorang profesor hukum Lebanon-Kanada yang diberi mandat oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk mendokumentasikan dan memberi nasihat mengenai keamanan pangan global.

Baca juga: AS-Yordania Jatuhkan Bantuan Lagi ke Gaza, Kali Ini 36.800 Makanan

Dia mengatakan metode seperti itu tidak masuk akal sementara AS terus memberikan dukungan militer kepada Israel.

Undang-undang AS telah memperkirakan adanya tambahan bantuan militer baru sebesar 17,6 milliar dollar Amerika kepada Israel seiring dengan berlanjutnya perang melawan Hamas sejak 7 Oktober.

"Itu lebih dari sekadar persekutuan. Itu adalah pernikahan... Ini hampir tidak dapat dipahami," katanya mengenai dukungan AS kepada Israel.

Dia menyebut, langkah-langkah bantuan kamanusiaan baru-baru ini sebagai pertunjukan untuk mencoba menangkap perhatian publik domestik menjelang pemilu presiden AS yang sudah dekat.

“Itulah satu-satunya penafsiran yang masuk akal (untuk pengumuman bantuan ini) karena … dari sudut pandang kemanusiaan, dari sudut pandang internasional, dari sudut pandang hak asasi manusia, hal itu tidak masuk akal dalam cara yang kelam dan sinis,” katanya.

Fakhri, yang mengkritik Israel di media sosial, pada Kamis mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia Jenewa bahwa Israel menghancurkan sistem pangan Gaza sebagai bagian dari “kampanye kelaparan” yang lebih luas.

Baca juga: Giliran Belgia Kirim Pesawat untuk Jatuhkan Bantuan ke Gaza

Utusan Israel menyampaikan hal ini sebagai kebohongan dan membantah keras membatasi bantuan ke Gaza.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com