Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Penyelidikan Awal Serangan Dekat Konvoi Bantuan di Gaza

Kompas.com - 08/03/2024, 18:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Militer Israel pada Jumat (8/3/2024) memberikan hasil penyelidikan awal terkait insiden serangan di dekat konvoi bantuan di Jalur Gaza 29 Februari 2024 kemarin.

Menurut Israel, tentaranya menembak ke arah sejumlah orang yang diduga mendekati pasukan Israel dan menimbulkan ancaman.

Jadi, temuan pada penyelidikan awal dalam sebuah pernyataan itu menemukan bahwa pasukan Israel tidak menembaki konvoi kemanusiaan.

Baca juga: Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Tak Ada Kemajuan Menjelang Ramadhan

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan tentara Israel melepaskan tembakan ke arah orang-orang yang berebut makanan dari konvoi truk.

Dalam data terbaru yang dikeluarkan Jumat, dijelaskan ada 120 orang tewas dalam insiden 29 Februari dan sedikitnya 750 lainnya terluka.

Militer Israel saat itu mengatakan bahwa penyerbuan terjadi ketika ribuan orang mengepung konvoi tersebut.

Para saksi mata mengatakan ribuan orang bergegas menuju truk bantuan di Kota Gaza pagi itu, dan tentara menembak ke arah kerumunan karena orang-orang terlalu dekat dengan tank tersebut.

Sebuah tim PBB yang mengunjungi rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza sehari setelah insiden tersebut melaporkan melihat sejumlah besar luka tembak di antara puluhan pasien Palestina.

Baca juga: PBB Uji Jalur Militer Israel agar Bantuan Sampai ke Gaza Utara

Dalam pernyataannya pada hari Jumat, militer Israel mengatakan sekitar 12.000 warga Palestina telah berkumpul di sekitar truk bantuan dan mulai mengambil perbekalan.

"Selama penjarahan, terjadi insiden yang menimbulkan kerugian besar terhadap warga sipil karena terinjak-injak dan orang-orang tertabrak truk," kata tentara Israel.

"Pada saat itu, puluhan warga Gaza maju ke arah pasukan IDF (tentara Israel) di dekatnya, hingga beberapa meter dari mereka, dan dengan demikian menimbulkan ancaman nyata bagi pasukan pada saat itu," jelasnya.

Pihak militer mengatakan pasukannya melepaskan tembakan peringatan untuk menjauhkan para tersangka.

Setelah mereka terus bergerak maju, pasukan melepaskan tembakan tepat ke arah sejumlah tersangka untuk menghilangkan ancaman.

Pengumuman tersebut muncul setelah lima bulan perang yang sedang berlangsung melawan kelompok Hamas di Gaza.

Perang tersebut dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan serangan dahsyat di Israel selatan yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Baca juga: Anak-anak di Gaza Alami Gizi Buruk, Ibu Susah Menyusui, Susu Formula Tak Ada

Militer Israel menanggapi serangan itu dengan perang di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 30.878 orang di wilayah Palestina, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com