Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Belgia Kirim Pesawat untuk Jatuhkan Bantuan ke Gaza

Kompas.com - 05/03/2024, 18:54 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BRUSSEL, KOMPAS.com - Belgia dilaporkan telah mengirim sebuah pesawat angkut militer untuk menjatuhkan bantuan di Gaza pada Senin (4/3/2024).

Namun, bantuan tersebut terlebih dahulu dibawa ke Yordania.

Di sana, para pejabat Yordania akan memeriksanya sebelum meminta lampu hijau dari Israel untuk melakukan penerjunan.

Baca juga: Pesawat AS Mulai Jatuhkan Bantuan di Gaza, Ada 66 Paket Berisi 38.000 Makanan

Kementerian Pertahanan Belgia mengatakan, penerjunan bantaun paling cepat akan dilakukan pada Rabu (6/3/2024).

"Kami tidak berwenang memutuskan kapan akan masuk. Kami akan diberitahu kapan kami bisa masuk dan kami akan mematuhinya," kata Kolonel Bruno Beeckmans, Komandan pangkalan udara di luar Brussel tempat pesawat lepas landas.

"Ini benar-benar zona larangan terbang karena ini adalah zona perang. Jadi kami harus benar-benar terkoordinasi dengan baik," katanya kepada Kantor berita AFP.

Pesawat pengangkut militer Airbus A400M itu akan melakukan penerbangan lain dari Brussels ke pangkalan udara Zarqa Yordania di luar Amman, untuk membawa lebih banyak lagi bantuan dan personel untuk pendaratan.

Zarqa telah menjadi pusat dari apa yang dikatakan oleh Menteri Pertahanan Belgia Ludivine Dedonder sebagai "koalisi kemanusiaan untuk Palestina".

Yordania sendiri telah melakukan setidaknya 16 kali pengiriman bantuan melalui udara ke Gaza sejak perang meletus pada 7 Oktober lalu. Salah satunya dilakukan dengan pesawat militer Perancis.

Sementara, Amerika Serikat -sekutu setia Israel- mulai menjatuhkan bantuan dari udara  ke Gaza pada Sabtu (2/3/2024).

Baca juga: Aksi Israel di Gaza Masuk Kategori Genosida atau Bukan?

Bantuan dari udara AS itu berupa palet-palet berat yang diterbangkan dengan parasut ke dalam air di pantai Gaza yang dipadati oleh orang-orang.

Beecksman mengatakan kepada para jurnalis bahwa hal itu dilakukan demi alasan keamanan, untuk menghindari jatuhnya korban di daratan.

Namun, pihak berwenang Palestina tidak menginginkan adanya penerjunan dari udara ke dalam air.

"Hal itu dianggap memalukan oleh warga Palestina. Jadi kami ingin menghindari hal itu. Pihak Palestina mengindikasikan bahwa mereka lebih memilih kerusakan tambahan daripada menjatuhkannya di laut," jelas Beeckmans: 

Para pejabat PBB telah menekankan kondisi menyedihkan yang dihadapi oleh orang-orang di Gaza, dengan berkurangnya pasokan makanan yang mendorong sebagian besar penduduk ke ambang kelaparan.

Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib, yang juga berada di pangkalan udara Melsbroek, mengatakan bahwa gencatan senjata diperlukan untuk memungkinkan lebih banyak pengiriman bantuan. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com