Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Larang Ekspor BBM 6 Bulan

Kompas.com - 02/03/2024, 13:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Reuters/VOA Indonesia

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia pada Kamis (29/2/2024) mengonfirmasi bahwa mereka akan memberlakukan larangan ekspor bahan bakar minyak selama enam bulan, per 1 Maret.

“Keputusan ini diambil untuk menjaga kestabilan harga di pasar bahan bakar, menjelang periode di mana permintaan BBM meningkat akibat dimulainya kegiatan penanaman di ladang gandum pada musim semi, musim liburan, dan jadwal perbaikan kilang minyak,” urai perwakilan pemerintah negara itu melalui saluran Telegram resminya.

Rusia adalah pengekspor minyak terbesar kedua di dunia.

Baca juga: BBM Langka di Yangon Myanmar, Puluhan Kendaraan Antre di SPBU

Jelang pilpres Rusia pada 15-17 Maret mendatang, harga BBM domestik menjadi isu sensitif bagi para pengguna kendaraan bermotor dan petani di negara pengekspor gandum terbesar di dunia itu.

Selain itu, beberapa kilang minyak Rusia diserang pesawat nirawak Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

Rusia dan Ukraina saling menyerang sarana infrastruktur energi mereka untuk mengacaukan jalur pasokan dan logistik, serta mematahkan semangat musuhnya.

Mereka berupaya mencari celah di tengah konflik yang sudah berlangsung hampir dua tahun dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir itu.

Tangki bahan bakar di lahan milik raksasa pipa minyak Rusia Transneft, 13 Desember 2023.AFP/NATALIA KOLESNIKOVA via VOA INDONESIA Tangki bahan bakar di lahan milik raksasa pipa minyak Rusia Transneft, 13 Desember 2023.
Produk minyak dan gas sejauh ini merupakan komoditas ekspor terbesar Rusia. Migas menjadi sumber utama pendapatan devisa Rusia, yang ekonominya bernilai 1,9 triliun dollar AS (setara Rp 29,8 kuadriliun), dan membuat Moskwa berada di posisi teratas dalam politik energi global.

Baca juga:

Kremlin telah bekerja sama dengan Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia, untuk menjaga harga migas tetap tinggi.

Kedua negara itu adalah anggota OPEC+ (Organization of the Petroleum Exporting Countries), yang beranggotakan anggota OPEC dan negara-negara sekutu utama mereka.

Rusia telah secara sukarela memangkas ekspor minyak dan bahan bakarnya sebanyak 500.000 barel per hari, pada kuartal pertama 2024 sebagai bagian dari upaya OPEC+ untuk menopang harga di pasar energi.

Sejak awal tahun ini, harga grosir bensin Ai-92, merek bensin terpopuler di Rusia, telah meningkat 22,4 persen, menurut perhitungan kantor berita Reuters yang didasarkan pada data bursa St Petersburg (SPIMEX).

Pada 2023, Rusia memproduksi 43,9 juta ton BBM dan mengekspor sekitar 5,76 juta ton, atau sekitar 13 persen dari produksinya.

Pengimpor terbesar BBM Rusia adalah negara-negara Afrika, termasuk Nigeria, Libya, dan Tunisia, serta Uni Emirat Arab.

Baca juga: 10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Rusia Larang Ekspor BBM untuk 6 Bulan ke Depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com