Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan AS Tak Kunjung Datang, Ukraina Mulai Kehabisan Amunisi Lawan Rusia

Kompas.com - 15/02/2024, 08:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan pada Rabu (14/2/2024) mengatakan, Ukraina mulai kehabisan amunisi karena paket besar bantuan perang dari AS yang diminta Presiden Joe Biden masih diblokir Partai Republik di Kongres.

Sullivan kemudian mendesak DPR AS yang dipimpin Partai Republik mengikuti Senat dan segera menyetujui paket bantuan bernilai miliaran dollar AS itu.

"Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Setiap hari harus mengorbankan rakyat Ukraina dan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat," kata Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Senat AS Setujui Bantuan Rp 937 Triliun untuk Ukraina, tapi...

“Pertaruhannya semakin tinggi. Akibat dari tidak adanya tindakan juga semakin tinggi setiap hari,” tambahnya.

“Kami semakin banyak mendapat laporan pasukan Ukraina menjatah, atau bahkan kehabisan amunisi di garis depan, saat pasukan Rusia terus menyerang baik di darat maupun mencoba melemahkan pertahanan udara Ukraina.”

Sullivan melanjutkan, para sekutu dan musuh AS sama-sama mengamati situasi ini dengan cermat.

Baca juga:

Pernyataan Sullivan keluar sehari setelah Biden berpidato di televisi untuk mendesak Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat meloloskan RUU tersebut.

Biden juga mengecam calon pesaingnya di pilpres AS 2024, Donald Trump, atas ancaman kepada negara-negara NATO yang tidak membayar iuran tahunan.

Adapun panglima militer baru Ukraina yaitu Oleksandr Syrsky pada Rabu pagi mengatakan, situasi di garis depan dengan Rusia sangat sulit karena bantuan militer AS tak kunjung datang.

Baca juga: Panglima Militer Baru Ukraina Kunjungi Garis Depan di Avdiivka, Sebut Situasi Genting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com