AS Janji Akan Lanjutkan Bantuan ke Ukraina untuk Perang Lawan Rusia

BRUSSELS, KOMPAS.com - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan pada Rabu (7/2/2024) berjanji, bantuan militer untuk Ukraina selama perang dengan Rusia akan terus berlanjut.

Janji tersebut disampaikan saat Ketua NATO Jens Stoltenberg menekankan bahwa dukungan AS penting bagi Ukraina.

“Tidak ada alternatif selain Amerika Serikat yang mengambil tindakan dan menyediakan sumber daya dalam jumlah memungkinkan agar Ukraina memiliki artileri, sistem pertahanan udara, dan kemampuan lain yang mereka butuhkan,” kata Sullivan di konferensi pers bersama Stoltenberg, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Kandidat yang Melawan Putin di Pilpres Rusia Dituduh Palsukan Tanda Tangan

“Waktu sangat penting,” lanjutnya, seraya menambahkan, “Kami akan tetap fokus pada itu dan kami yakin masih bisa dan akan mewujudkannya.”

Stoltenberg memperkuat dengan berujar, "Sangat penting Kongres Amerika Serikat menyetujui dukungan berkelanjutan untuk Ukraina dalam waktu dekat."

“Saya mengandalkan semua sekutu untuk mempertahankan komitmen mereka,” ucapnya.

Kata-kata dukungan mereka untuk Kyiv disampaikan di markas NATO di Brussels saat Sullivan berkunjung.

Baca juga:

• Donald Trump Tekan Partai Republik agar Hentikan Bantuan Ukraina
• Usai Bertemu NATO, Blinken: Masih Ada Kemungkinan Bantuan bagi Ukraina
• Ketua NATO: China Pantau Drama Bantuan AS ke Ukraina

Sementara itu di AS, Partai Republik di Kongres memblokir rancangan undang-undang untuk memperbarui pendanaan bagi Ukraina.

Para anggota Partai Republik, yang bersiap menjelang pemilihan presiden AS pada November, hanya akan mengesahkan UU tersebut jika ada pembatasan imigrasi.

Presiden AS Joe Biden menyalahkan Donald Trump—pendahulunya dan saingan potensialnya dalam pilpres 2024—karena mendorong pemblokiran tersebut.

Bulan ini adalah peringatan dua tahun invasi Rusia ke Ukraina. Perlawanan Kyiv didukung bantuan dari banyak negara anggota NATO, khususnya Amerika Serikat.

Baca juga: AS Tuduh Rusia Pakai 9 Rudal Korea Utara untuk Serang Ukraina