Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Desak Israel Kurangi Serangan ke Gaza, Biden: Lindungi Warga Sipil

Kompas.com - 15/12/2023, 06:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mendesak Israel untuk mengurangi serangannya terhadap Hamas di Gaza. 

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada Rabu (13/12/2023) menyampaikan hal tersebut dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di Tel Aviv.

Pertemuan membahas perang yang dilancarkan Israel setelah serangan 7 Oktober itu juga dihadiri para pejabat senior Israel lainnya.

Baca juga: Israel Alami Kerugian Terbesar di Gaza Sejak Serangan Oktober

AS sangat mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, tetapi meningkatnya korban sipil di wilayah Palestina telah menyebabkan keretakan yang semakin besar di antara kedua sekutu dekat tersebut.

Gedung Putih mengatakan sebelumnya bahwa Sullivan telah mendesak Israel mengenai waktu perang setelah menteri pertahanan Israel mengatakan kepadanya bahwa konflik akan berlangsung selama beberapa bulan.

"(Sullivan) memang berbicara tentang kemungkinan transisi dari apa yang kita sebut sebagai operasi dengan intensitas tinggi, yang kita lihat sekarang, ke operasi dengan intensitas yang lebih rendah dalam waktu dekat," kata juru bicara John Kirby, sebagaimana dikutip dari AFP.

Kirby mengatakan bahwa Washington "tidak mendikte persyaratan" kepada Israel, tetapi Sullivan telah mengajukan "pertanyaan sulit" tentang arah serangan itu, sambil tetap mendukung Israel.

"Saya pikir kita semua ingin ini berakhir sesegera mungkin," kata Kirby kepada para wartawan.

Ia menambahkan bahwa perang di Gaza bisa berakhir sekarang juga jika Hamas mundur. Namun, kata Kirby, hal itu sepertinya tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah memperingatkan Sullivan bahwa perang Israel dengan Hamas akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Uni akan berlangsung lebih dari beberapa bulan, tetapi kami akan menang dan kami akan menghancurkan mereka," kata Gallant.

Baca juga: Jika Hamas Hancur, Israel Disebut Harus Ambil Alih Tanggung Jawab Memerintah Gaza

Gedung Putih menyampaikan, Sullivan juga mengunjungi Arab Saudi pada Rabu untuk melakukan pembicaraan dengan penguasa de facto negara itu, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

"Mereka membahas upaya-upaya yang sedang berlangsung untuk menciptakan kondisi-kondisi baru bagi perdamaian yang langgeng dan berkelanjutan antara Israel dan Palestina dan meningkatkan bantuan untuk Gaza," jelas Gedung Putih.

Desakan Biden terbaru

Terpisah, Presiden Joe Biden pada Kamis mendesak Israel untuk lebih berhati-hati dalam melindungi warga sipil di Gaza.

"Saya ingin mereka fokus pada bagaimana menyelamatkan nyawa warga sipil. Tidak berhenti menggempur Hamas, tapi (mereka perlu) lebih berhati-hati," kata Biden kepada wartawan setelah sebuah acara di sebuah pusat penelitian medis di dekat Washington.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com