Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Malaysia Minum Cendol bareng Pangeran Monako di Warung Pinggir Jalan

Kompas.com - 29/11/2023, 14:23 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

PAHANG, KOMPAS.com - Raja Malaysia Sultan Abdullah mengajak Pangeran Albert II dari Monako untuk meminum cendol di warung pinggir jalan.

Dalam keterangan Menteri Luar Negeri Malaysia Zabry Abdul Kadir di Facebook, Pangeran Albert II disambut di Istana Nasional Malaysia pada Selasa (28/11/2023).

Kedatangan Pangeran Monako disambut langsung oleh Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong dan istrinya, Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah. Pangeran Albert II dijadwalkan tinggal empat hari di Malaysia.

Baca juga: Ketika Mahathir Beli Ikan Cupang untuk Bantu Usaha Lokal Malaysia

Saat Pangeran Albert II baru saja tiba, Sultan Abdullah mengajaknya berkeliling tempat wisata di negara bagian asalnya yaitu Pahang.

Kemudian, di laman Instagram resmi Istana Negara Malaysia, tampak sang raja mengajak Pangeran Albert II singgah dan menikmati minuman cendol di sebuah warung pinggir jalan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ISTANA NEGARA (@istana_negara)

Dikutip dari World of Buzz, warung tersebut adalah Cendol Lily di Lanchang, Pahang.

Raja Malaysia dan Pangeran Monako saat itu selesai mengunjungi Pusat Konservasi Harimau Nasional dan Pusat Konservasi Gajah Nasional Kuala Gandah.

Baca juga:

Keduanya juga berfoto dengan para pegawai di kios tersebut kemudian mengucapkan terima kasih saat beranjak pergi.

Di media sosial, sejumlah warga Malaysia memuji Sultan Abdullah karena mengajak Pangeran Albert II ke warung untuk mencicipi budaya lokal melalui minuman.

Baca juga: Mengira Warung, Keluarga Ini Rupanya Makan di Rumah Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com