Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Houthi Yaman Klaim Bajak Kapal Milik Pengusaha Israel

Kompas.com - 20/11/2023, 13:50 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SANA'A, KOMPAS.com - Kelompok Houthi di Yaman pada Minggu (19/11/2023) mengeklaim telah menyita sebuah kapal milik seorang pengusaha Israel di Laut Merah dan mengalihkannya ke pantai Yaman.

Pengumuman ini muncul beberapa hari setelah kelompok pemberontak tersebut mengancam akan menargetkan kapal-kapal Israel di jalur perairan itu terkait perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan di media sosial X, Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan, para pasukannya telah menyita sebuah kapal Israel dan membawanya ke pantai Yaman.

Baca juga: Houthi Tembak Jatuh Drone AS di Yaman

Israel, Amerika Serikat (AS), dan Jepang telah mengutuk penyitaan kapal tersebut.

Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuturkan, kapal tersebut dimiliki oleh sebuah perusahaan Inggris dan dioperasikan oleh sebuah perusahaan Jepang.

Nippon Yusen, yang juga dikenal sebagai NYK Line dari Jepang, mengonfirmasi kepada AFP bahwa mereka mengoperasikan kapal Galaxy Leader yang berbendera Bahama.

Perusahaan keamanan maritim Ambrey mengatakan, pemilik grup kapal pengangkut kendaraan terdaftar sebagai Ray Car Carriers, yang perusahaan induknya adalah milik Abraham "Rami" Ungar, seorang pengusaha Israel.

"Pasukan Houthi akan terus melakukan operasi militer melawan musuh Israel sampai agresi terhadap Gaza berhenti dan kejahatan buruk terhadap saudara-saudara Palestina kami di Gaza dan Tepi Barat berhenti," kata Saree, sebagaimana dikutip AFP.

Sebuah sumber maritim Yaman mengungkapkan bahwa Houthi telah "menyita sebuah kapal komersial" dan membawanya ke pelabuhan Salif di kota pesisir Hodeida.

Baca juga: Kelompok Houthi Yaman Serang Israel Lagi

Pelabuhan itu dikuasai oleh Houthi yang didukung Iran. Sumber tersebut tidak menyebutkan kewarganegaraan kapal tersebut.

Militer Israel, yang menulis di X, mengatakan, pembajakan kapal kargo oleh Houthi di dekat Yaman di Laut Merah bagian selatan merupakan insiden yang sangat serius dan memiliki konsekuensi global.

Dijelaskan bahwa kapal tersebut telah meninggalkan Turkiye menuju India.

"(Kapal) Diawaki oleh warga sipil dari berbagai negara, tidak termasuk warga Israel," ungkap Militer Israel.

Mereka menekankan bahwa itu bukan kapal Israel.

Kantor PM Israel Netanyahu menggambarkan pembajakan tersebut sebagai serangan Iran terhadap kapal internasional.

"Kapal tersebut, yang dimiliki oleh perusahaan Inggris dan dioperasikan oleh perusahaan Jepang, dibajak dengan bimbingan Iran oleh milisi Houthi Yaman," katanya.

"Di dalam kapal tersebut terdapat 25 awak kapal dari berbagai negara termasuk Ukraina, Bulgaria, Filipina, dan Meksiko," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ratusan Orang Kepung Gedung Putih, Teriakkan 'Bebaskan Palestina!'

Ratusan Orang Kepung Gedung Putih, Teriakkan "Bebaskan Palestina!"

Global
Saksi: Israel Tempatkan Tank-tank di Pusat Kota Rafah

Saksi: Israel Tempatkan Tank-tank di Pusat Kota Rafah

Global
Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Blokir Stasiun Kereta Api di Bologna Italia

Global
Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Global
Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com