Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blokade Lalu Lintas, Aktivis Greta Thunberg Ditindak Polisi

Kompas.com - 25/07/2023, 09:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Aktivis iklim Greta Thunberg dikeluarkan secara paksa oleh polisi dari sebuah protes di kota Malmo, Swedia selatan, pada hari Senin (24/7/2023).

Ini dilakukan hanya beberapa jam setelah pengadilan setempat mendendanya karena tidak mematuhi perintah polisi dalam protes serupa pada bulan lalu.

Thunberg, 20 tahun, yang menjadi wajah aktivis iklim muda di seluruh dunia setelah melakukan protes mingguan di depan parlemen Swedia.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-472 Serangan Rusia ke Ukraina: Greta Thunberg Tuduh Rusia Ledakkan Bendungan, Iran Disebut Bantu Bangun Pabrik Drone Rusia

Dia mengakui dalam persidangan telah melanggar perintah polisi, namun ia mengaku tidak bersalah dan mengatakan bahwa ia melakukan hal tersebut karena terpaksa.

"Tidak masuk akal jika mereka yang bertindak sesuai dengan ilmu pengetahuan harus membayar harganya," katanya kepada para wartawan di pengadilan distrik Malmo, dilansir dari Reuters.

Thunberg dan aktivis lain dari kelompok Reclaim the Future memblokade jalan untuk truk-truk minyak di pelabuhan Malmo pada tanggal 19 Juni.

Ia didakwa karena tidak pergi ketika diperintahkan oleh polisi.

Setelah vonis hari Senin, Thunberg dan aktivis lainnya kembali ke pelabuhan Malmo, hanya untuk kemudian digelandang polisi karena memblokade lalu lintas.

Thunberg sebelumnya mengatakan kepada pengadilan bahwa tindakannya dapat dibenarkan.

"Saya percaya bahwa kita berada dalam keadaan darurat yang mengancam nyawa, kesehatan dan harta benda. Banyak orang dan masyarakat yang terancam baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," katanya.

Baca juga: Pernyataan Greta Thunberg Setelah Sempat Ditahan Otoritas Jerman

Pengadilan memerintahkan Thunberg untuk membayar 1.500 krona Swedia (144 dollar AS) dan 1.000 krona tambahan untuk dana Swedia untuk korban kejahatan.

Denda tersebut diterapkan secara proporsional dengan pendapatannya yang dilaporkan.

Baca juga: Greta Thunberg Ditahan dalam Protes Pembongkaran Desa Batu Bara di Jerman

Kegagalan untuk mematuhi perintah polisi dapat dikenai hukuman maksimal enam bulan penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com