Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Greta Thunberg Setelah Sempat Ditahan Otoritas Jerman

Kompas.com - 18/01/2023, 20:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com - Aktivis lingkungan Greta Thunberg dengan cepat kembali berkampanye pada Rabu (18/1/2023) setelah dia ditahan sebentar di Jerman.

Dilansir dari Reuters, Thunberg yang sempat ditahan selama protes terhadap perluasan tambang batu bara, mencuit bahwa melindungi iklim bukanlah kejahatan.

"Kemarin saya adalah bagian dari kelompok yang secara damai memprotes perluasan tambang batu bara di Jerman. Kami ditipu oleh polisi dan kemudian ditahan tetapi dibebaskan malam itu," cuit Thunberg, yang keberadaannya masih tidak jelas.

Baca juga: Di Balik Kesepakatan Tambang Jerman yang Diprotes Greta Thunberg

"Perlindungan iklim bukanlah kejahatan," tambahnya.

Dia ditahan bersama aktivis lain yang berdemonstrasi menentang penghancuran desa Luetzerath untuk membuka jalan bagi perluasan tambang batu bara terbuka milik RWE.

Thunberg dibawa pergi oleh tiga petugas polisi dan dipegang dengan satu tangan di tempat yang jauh dari tepi tambang dan dikawal kembali ke mobil polisi. Dia dibebaskan sore harinya.

Anggota kelompok pendukung penggugat memamerkan spanduk setelah Pengadilan Tinggi Tokyo menguatkan putusan tidak bersalah untuk mantan eksekutif TEPCO di Tokyo

Dia menggambarkan perluasan tambang sebagai pengkhianatan generasi sekarang dan masa depan.

Baca juga: Greta Thunberg Ditahan dalam Protes Pembongkaran Desa Batu Bara di Jerman

Thunberg juga menuduh Jerman sebagai salah satu pencemar terbesar di dunia.

Protes tersebut menyoroti ketegangan yang meningkat atas kebijakan iklim Berlin dengan para pencinta lingkungan.

Baca juga: Greta Thunberg Gabung Demonstran Jerman, Tolak Penggusuran Desa untuk Perluasan Tambang Batu Bara

Aktivis berpendapat bahwa tujuan iklim diabaikan dengan kembali ke bahan bakar yang lebih kotor selama krisis energi yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com