Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Greta Thunberg Sindir Keras Janji Pemimpin Dunia soal Perubahan Iklim

Kompas.com - 29/09/2021, 11:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MILAN, KOMPAS.com – Aktivis iklim Greta Thunberg menyindir dan mengejek janji-janji para pemimpin dunia untuk mengatasi perubahan iklim.

Dia menyebut janji-janji tersebut tak lebih dari bualan semata dengan menyebutnya sebagai, “bla, bla, bla.”

Hal itu disampaikannya dalam pertemuan Youth4Climate di Milan, Italia, Selasa (28/9/2021), sebagaimana dilansir The Guardian.

Baca juga: Mengikuti Perjalanan Greta Thunberg dalam Serial Dokumenter

Build back better (kampanye Presiden AS Joe Biden). Bla bla bla. Ekonomi hijau. Bla bla bla. Net zero pada 2050. Bla, bla, bla,” ejek Thunberg.

“Hanya ini yang kami dengar dari apa yang disebut pemimpin kami. Kata-kata yang terdengar hebat tapi sejauh ini belum membuahkan tindakan. Harapan dan ambisi kami tenggelam dalam janji kosong mereka,” sambung Thunberg.

Menurut PBB, emisi karbon tidak menunjukkan adanya penurunan. Justru bakal naik 16 persen pada 2030.

Padahal, emisi global harus diturunkan separuhnya paling lambat 2030 agar suhu bumi tidak melampaui 1,5 derajat Celcius sebagaimana yang telah disepakati komunitas internasional.

Baca juga: Mengenang 3 Tahun Aksi Greta Thunberg Protes Perubahan Iklim

Komunitas internasional bakal menggelar pertemuan iklim tingkat tinggi Cop26 pada 31 Oktober mendatang di Glasgow, Skotlandia.

Dalam pertemuan itu, semua negara yang penghasil emisi terbesar harus memberikan janji yang lebih keras untuk mengurangi emisinya.

“Tentu saja kita membutuhkan dialog yang konstruktif. Tapi mereka sekarang sudah 30 tahun bla, bla, bla (membual) dan di mana itu membawa kita?” ujar Thunberg.

Dia menambahkan, sekarang masih sangat mungkin untuk menekan emisi tahunan demi mencegah kenaikan suhu global dan melawan perubahan iklim.

Baca juga: Greta Thunberg Kecam Orang Dewasa karena Krisis Iklim

“Tapi tidak jika hal-hal berlangsung seperti hari ini. Kurangnya tindakan yang disengaja oleh para pemimpin kita adalah pengkhianatan terhadap semua generasi sekarang dan mendatang,” sambung Thunberg.

Menurut penelitian yang diterbitkan pada Senin (27/9/2021), anak-anak yang lahir hari ini akan mengalami gelombang panas dan bencana iklim lainnya berkali-kali lebih banyak selama hidup mereka daripada kakek-nenek mereka.

Bahkan, mereka bakal mengalami bencana seperti itu meski negara-negara di seluruh dunia memenuhi janji emisi mereka saat ini.

Thunberg, Vanessa Nakate dari Uganda, dan ratusan anak muda lainnya dari seluruh dunia menghadiri Youth4Climate Summit.

Baca juga: Greta Thunberg hingga Rihanna Beri Dukungan Petani India untuk Protes Reformasi Pertanian

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh pemerintah Italia, mitra Inggris dalam menjalankan Cop26.

“Mereka mengundang pemuda ke pertemuan seperti ini untuk berpura-pura bahwa mereka mendengarkan kita. Tapi mereka jelas tidak mendengarkan kita. Emisi kita masih meningkat. Sains tidak berbohong,” sambung Thunberg.

Dia menambahkan, para penguasa tidak boleh dibiarkan mengambil keputusan hanya dengan mempertimbangkan aspek politis.

“Kita tidak bisa lagi membiarkan orang yang berkuasa memutuskan apa itu harapan. Harapan tidak pasif. Harapan tidak bla, bla, bla. Harapan mengatakan yang sebenarnya. Harapan mengambil tindakan. Dan harapan selalu datang dari rakyat,” tegas Thunberg.

Baca juga: Kata-kata Trump Dipakai Greta Thunberg Menyindirnya Balik Saat Lengser

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com