Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Militer Israel Berskala Besar di Tepi Barat Tewaskan 7 Warga Palestina

Kompas.com - 03/07/2023, 19:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP


JENIN, KOMPAS.com - Israel pada Senin (3/7/2023) memulai serangan militer berskala besar dengan serangan drone dan ratusan tentara di Tepi Barat bagian utara yang diduduki.

Serangan tersebut menewaskan tujuh orang Palestina.

Israel menyebut operasi militer itu sebagai upaya kontraterorisme secara ekstensif.

Baca juga: Kekerasan di Tepi Barat Meningkat, Berisiko Melonjak di Luar Kendali

Operasi militer di bawah pemerintahan sayap kanan PM Benjamin Netanyahu kali ini termasuk yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Operasi militer Israel kali ini turut menggunakan buldoser, kendaraan lapis baja, dan pesawat tanpa awak.

Orang-orang bersenjata Palestina yang mengenakan balaclava terpantau menembaki tentara Israel saat sirene meraung-raung. Sementara itu, warga Palestina lainnya melawan dengan melemparkan batu.

Israel telah meningkatkan operasi di Tepi Barat bagian utara, rumah bagi kota Jenin dan kamp pengungsi yang berdekatan.

Itu dihuni oleh kubu kelompok-kelompok bersenjata Palestina dan tempat terjadinya serentetan serangan terhadap warga Israel dan juga serangan pemukim Yahudi terhadap komunitas Palestina.

"Kami menyerang pusat terorisme (Jenin) dengan kekuatan besar," kata Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen kepada para wartawan, dikutip dari AFP.

Baca juga: Tentara Israel Gerebek Tepi Barat, Tewaskan 3 Warga Palestina, Tembakkan Rudal dari Helikopter

7 warga Palestina tewas

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, tujuh orang tewas.

Angka ini menyamai jumlah korban tewas akibat serangan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin dua minggu lalu yang menggunakan tembakan rudal dari helikopter.

"Ada pengeboman dari udara dan serangan dari darat. Beberapa rumah dan tempat telah dibom... asap mengepul dari mana-mana," kata Mahmoud al-Saadi, Direktur Bulan Sabit Merah Palestina di Jenin, kepada AFP.

Militer Israel mengatakan bahwa pasukannya telah menyerang sebuah pusat operasi gabungan yang berfungsi sebagai pos komando untuk "Brigade Jenin", sebuah kelompok militan lokal.

Daerah itu secara nominal berada di bawah kendali Otoritas Palestina pimpinan Presiden Mahmud Abbas, yang memiliki kendali administratif parsial di Tepi Barat.

Militer Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan sebuah tempat pengamatan dan pengintaian, serta fasilitas penyimpanan senjata dan tempat persembunyian bagi mereka yang diduga telah melakukan serangan terhadap target-target Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Kekerasan dalam konflik Israel-Palestina telah memburuk sejak awal tahun lalu, termasuk di bawah pemerintahan terbaru Netanyahu yang mengambil alih kekuasaan pada bulan Desember.

Baca juga: Lagi, Israel Bunuh Warga Palestina di Tepi Barat, Kali Ini 3 Anggota Brigade Martir Al-Aqsa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Global
Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Global
Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Global
Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Global
Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Global
Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com