Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB Sebut Konflik di Sudan Terus Memburuk, Peringatkan Ini

Kompas.com - 25/04/2023, 07:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KHARTOUM, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin (24/3/2023) memperingatkan, bahwa kekerasan antara pihak-pihak yang bertikai di Sudan dapat menyebar ke seluruh wilayah negara tersebut.

Antonio Guterres mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, bahwa situasi di Sudan terus memburuk.

PBB mencatat sedikitnya 427 orang telah tewas dan hampir 4.000 terluka dalam sepuluh hari pertempuran antara pasukan yang setia kepada dua jenderal yang tengah berebut kekuasaan di Sudan.

Baca juga: Beda Cara Indonesia dengan Negara Lain dalam Evakuasi Warga dari Sudan

"Kekerasan harus dihentikan. Ini berisiko menimbulkan bencana besar di dalam Sudan yang dapat melanda seluruh wilayah dan sekitarnya," kata dia, dikutip dari AFP.

Sekjen PBB Antonio Guterres membuka Sidang Dewan HAM PBB ke-52 di Jenewa, Swiss, hari Senin (27/2/2023). REUTERS via VOA INDONESIA Sekjen PBB Antonio Guterres membuka Sidang Dewan HAM PBB ke-52 di Jenewa, Swiss, hari Senin (27/2/2023).

Guterres mengaku terus menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang berkonflik di Sudan.

Dia telah meminta kepada mereka untuk mengurangi ketegangan dan kembali ke meja perundingan.

"Kita semua harus melakukan segala daya kita untuk menarik Sudan kembali dari tepi jurang," ucap dia.

Baca juga: Sudan Masih Mencekam, AS Terjunkan Tim Respons Bencana

Sekjen PBB pun mengulangi seruannya untuk dlakukan gencatan senjata di Sudan.

Gutteres juga menyampaikan, bahwa PBB tidak akan meninggalkan Sudan.

Sebelumnya, PBB telah mengumumkan bahwa kepala misinya, Volker Perthes, akan tetap berada di negara tersebut meskipun ada eksodus massal warga negara asing.

"Biar saya perjelas: PBB tidak akan meninggalkan Sudan," kata Guterres."

“Komitmen kami adalah kepada rakyat Sudan, untuk mendukung keinginan mereka akan masa depan yang damai dan aman. Kami berdiri bersama mereka di saat yang mengerikan ini,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com