Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Mengaku Sangat Prihatin atas Ketegangan Armenia-Azerbaijan

Kompas.com - 24/04/2023, 21:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Senin (24/3/2023) menyatakan keprihatinan serius atas ketegangan baru yang terjadi antara Armenia dan Azerbaijan.

Rusia sampai mengatakan, setiap tindakan sepihak yang melanggar perjanjian gencatan senjata tidak dapat diterima.

Komentar itu muncul sehari setelah Azerbaijan mengatakan telah mendirikan pos pemeriksaan di satu-satunya jalur darat ke wilayah yang diperebutkan, yakni Nagorno-Karabakh.

Baca juga: Saat Putin Mediasi Konflik Nagorno-Karabakh, Undang PM Armenia dan Presiden Azerbaijan...

Langkah tersebut diketahui telah memicu tanggapan marah dari Armenia.

Armenia dan Azerbaijan sendiri tercatat sudah berperang dua kali atas Karabakh.

Pertempuran terbaru yang pada 2020 dilaporkan menewaskan lebih dari 6.500 orang dan diakhiri dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia.

Tetapi Armenia, yang mengandalkan Rusia sebagai penjamin keamanan, menuduh Moskwa gagal memenuhi peran penjaga perdamaiannya.

"Kami menyatakan keprihatinan serius tentang situasi di dalam zona tanggung jawab penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Kementerian itu kemudian meminta para pihak untuk segera kembali ke perjanjian yang telah disepakati.

Baca juga: Azerbaijan Temukan Kuburan Massal Berisi Jasad Tentaranya di Nagorno-Karabakh

Kementerian Luar Negeri Rusia menekankan kurangnya kemajuan dalam pembicaraan yang dimediasi Rusia antara Armenia dan Azerbaikan dalam beberapa bulan terakhir.

Para ahli mengatakan, bahwa Rusia yang kini terjebak dalam perang di Ukraina, tidak ingin merusak hubungan dengan pelindung Azerbaijan, Turkiye atas Armenia.

"Situasinya tidak mudah, perlu upaya tambahan. Negara-negara yang disebutkan di atas perlu memahami bahwa tidak ada alternatif untuk pelaksanaan perjanjian tersebut,” kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Di bawah gencatan senjata yang ditengahi Rusia, Azerbaijan diwajibkan untuk menjamin jalan yang aman melalui koridor Lachin.

Namun pada Minggu (23/4/2023), Azerbaijan mengatakan, pihaknya mendirikan pos pemeriksaan yang ditujukan untuk mencegah pengangkutan ilegal tenaga kerja, senjata, ranjau.

Armenia menyampaikan, pendirian pos pemeriksaan adalah pelanggaran berat dari perjanjian gencatan senjata.

Amerika Serikat dan Perancis juga mengutuk langkah tersebut.

Baca juga: Penyebab Kenapa Armenia dan Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com