Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Nagorno-Karabakh Pecah Lagi, Azerbaijan Balas Armenia dan Rebut Ketinggian Strategis

Kompas.com - 04/08/2022, 11:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BAKU, KOMPAS.com - Azerbaijan pada Rabu (3/8/2022) mengumumkan bahwa mereka merebut beberapa ketinggian strategis di Nagorno-Karabakh, wilayah yang disengketakan dengan Armenia.

Konflik Nagorno-Karabakh pecah lagi antara Armenia dan Azerbaijan, menewaskan tiga tentara sejauh ini.

Dikutip dari kantor berita AFP, tentara Azerbaijan mengatakan bahwa mereka melakukan operasi yang dijuluki "Pembalasan" untuk menanggapi aksi teroris kelompok bersenjata ilegal Armenia di wilayah Azerbaijan yang merenggut nyawa seorang tentara wajib militer.

Baca juga: Baku Tembak Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh, 3 Tentara Tewas

Armenia dan Azerbaijan yang merupakan musuh bebuyutan sempat terlibat dua perang sebelumnya, yaitu pada 1990-an dan 2020. Mereka memperebutkan wilayah Nagorno-Karabah di Azerbaijan yang dihuni orang Armenia.

Perang Armenia-Azerbaijan terbaru pada musim gugur 2020 selama enam minggu merenggut lebih dari 6.500 nyawa, dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia.

Armenia lalu menyerahkan sebagian besar wilayah yang telah dikuasainya selama puluhan tahun, dan Rusia mengerahkan sekitar 2.000 personel penjaga perdamaian untuk mengawasi gencatan senjata.

Akan tetapi, gencatan senjata Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh rawan dilanggar dan ketegangan tetap ada.

Baca juga: Kenapa Armenia-Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh? Apa yang Direbutkan?

Pada Rabu (3/8/2022), Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan bahwa pasukan Karabakh menargetkan pos-pos tentara Azerbaijan di distrik Lachin yang berada di bawah pengawasan pasukan penjaga perdamaian Rusia.

Akan tetapi, tentara di Nagorno-Karabakh menuduh Azerbaijan yang melanggar gencatan senjata dan membunuh dua tentara serta melukai 14 lainnya.

Karabakh kemudian menyatakan mobilisasi parsial, kata pihak tentara seraya menambahkan bahwa situasinya relatif stabil pada Rabu (3/8/2022) malam.

Baca juga: Kisah Perang Armenia-Azerbaijan 1990-an dan Awal Sengketa Nagorno-Karabakh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com