Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sekjen PBB Sebut Konflik di Sudan Terus Memburuk, Peringatkan Ini

KHARTOUM, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin (24/3/2023) memperingatkan, bahwa kekerasan antara pihak-pihak yang bertikai di Sudan dapat menyebar ke seluruh wilayah negara tersebut.

Antonio Guterres mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, bahwa situasi di Sudan terus memburuk.

PBB mencatat sedikitnya 427 orang telah tewas dan hampir 4.000 terluka dalam sepuluh hari pertempuran antara pasukan yang setia kepada dua jenderal yang tengah berebut kekuasaan di Sudan.

"Kekerasan harus dihentikan. Ini berisiko menimbulkan bencana besar di dalam Sudan yang dapat melanda seluruh wilayah dan sekitarnya," kata dia, dikutip dari AFP.

Guterres mengaku terus menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang berkonflik di Sudan.

Dia telah meminta kepada mereka untuk mengurangi ketegangan dan kembali ke meja perundingan.

"Kita semua harus melakukan segala daya kita untuk menarik Sudan kembali dari tepi jurang," ucap dia.

Sekjen PBB pun mengulangi seruannya untuk dlakukan gencatan senjata di Sudan.

Gutteres juga menyampaikan, bahwa PBB tidak akan meninggalkan Sudan.

Sebelumnya, PBB telah mengumumkan bahwa kepala misinya, Volker Perthes, akan tetap berada di negara tersebut meskipun ada eksodus massal warga negara asing.

"Biar saya perjelas: PBB tidak akan meninggalkan Sudan," kata Guterres."

“Komitmen kami adalah kepada rakyat Sudan, untuk mendukung keinginan mereka akan masa depan yang damai dan aman. Kami berdiri bersama mereka di saat yang mengerikan ini,” tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2023/04/25/071400070/sekjen-pbb-sebut-konflik-di-sudan-terus-memburuk-peringatkan-ini-

Terkini Lainnya

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke