Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Bank di Louisville Kentucky, 5 Orang Tewas, 6 Terluka

Kompas.com - 10/04/2023, 22:24 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LOUISVILLE, KOMPAS.com - Lima orang tewas dan sedikitnya enam orang lainnya dirawat di rumah sakit setelah terjadi penembakan bank di Kota Louisville, negara bagian Kentucky, Amerika Serikat pada Senin (10/4/2023).

Polisi setempat mengabarkan, panggilan masuk datang sekitar pukul 08.30 terkait kejadian serangan di Old National Bank di Louisville. Polisi memastikan petugas berada di tempat kejadian tidak lama kemudian.

"Lima orang dipastikan tewas di dalam. Sedikitnya enam diangkut ke rumah sakit Universitas Louisville, termasuk satu petugas dengan berbagai luka," kata seorang juru bicara Polisi Louisville, Letnan Kolonel Paul L. Humphrey dalam konferensi pers.

Baca juga: Polisi Rilis Video Detik-detik Penembakan Massal di SD Nashville dan Ungkap Kondisi Kejiwaan Pelaku

Polisi belum bisa mengonfirmasi secara pasti status korban luka.

"Tidak ada bahaya aktif bagi publik saat ini," kata dia, sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP.

Departemen Kepolisian mengonfirmasi di Twitter bahwa sudah tidak ada lagi ancaman agresor aktif.

"Penembak yang dicurigai telah dinetralkan," ungkap Departemen Kepolisian.

Namun, Polisi tetap mendesak warga untuk menjauhi tempat kejadian perkara tersebut.

Insiden itu sendiri telah memicu pengerahan polisi besar-besaran di luar gedung bank Old National.

Baca juga: Biden Serukan Lagi Larangan Senjata Serbu Buntut Penembakan Massal di Nashville

CNN melaporkan bahwa beberapa orang dapat berlindung di lemari besi bank dan mengunci diri. Mereka lah yang menghubungi polisi dari dalam.

Afiliasi Fox, WDRB melaporkan, seorang saksi mengaku sempat mendengar beberapa tembakan dan pecahan kaca saat berada di dalam mobilnya di persimpangan dekat lokasi penembakan.

"Tembakan meletus, seperti, tepat di atas kepalaku," kata wanita yang hanya menyebut namanya sebagai Debbie itu.

"Ketika saya menoleh, saya melihat salah satu jendela di bank telah pecah," tambahnya.

Gubernur Kentucky Andy Beshear men-twit bahwa dirinya sedang menuju ke tempat kejadian.

"Tolong doakan semua keluarga yang terkena dampak dan untuk kota Louisville," ucapnya.

Amerika Serikat, negara berpenduduk sekitar 330 juta orang, telah dibanjiri sekitar 400 juta senjata, dan penembakan massal yang mematikan adalah kejadian biasa.

Upaya untuk memperketat kontrol senjata telah bertahun-tahun menghadapi tentangan dari Partai Republik, pembela setia hak konstitusional Amerika untuk memanggul senjata. Kelumpuhan politik bertahan meskipun ada kemarahan yang meluas atas penembakan yang berulang.

Baca juga: Penembakan Massal di SD Nashville AS Tewaskan 3 Siswa dan 3 Staf, Pelaku Punya Peta Sekolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com